Omnirank.id – Halo sahabat Omni! Hampir semua situs web menggunakan teknik SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari. Bukan hanya untuk traffic web, tetapi juga berguna untuk mendukung kampanye pemasaran digital.

Tidak mengherankan jika banyak website yang menerapkan teknik optimisasi ini. Namun, Anda perlu berhati-hati dalam menjalankan optimasi website agar tidak mengarah ke black hat SEO yang dapat merugikan reputasi website Anda. Berikut penjelasan selengkapnya.

Apa Itu Black Hat SEO?

Istilah black hat SEO digunakan untuk berbagai teknik optimisasi website yang tidak etis atau tidak sesuai kaidah yang ada. Terdapat berbagai macam cara yang bisa dilakukan dan semuanya bertujuan untuk memanipulasi mesin pencari.

Mungkin ini menjadi jalan pintas untuk dapat meningkatkan peringkat website di SERP (Search Engine Result Page) secara cepat, namun itu hanya sementara dan ada konsekuensi hukumnya. Bahaya menggunakan taktik ilegal atau black hat dalam teknik SEO adalah peringkat website yang akan terjun bebas atau bahkan dihapus dari index.

Mesin pencari seperti Google sangat tidak menyukai teknik optimisasi seperti ini. Sistem mereka juga selalu diperbarui dan semakin canggih untuk dapat menemukan black hat SEO. Jadi, sangat berisiko untuk menggunakan taktik optimisasi yang melanggar peraturan mesin pencari.

Apa Saja Teknik SEO yang Dilarang Google Tersebut?

Google tidak menyukai website yang menggunakan metode curang seperti ini. Beberapa cara umum yang termasuk black hat SEO atau teknik SEO ilegal yang dilarang Google antara lain:

1. Keyword Stuffing

Keyword stuffing berarti menjejalkan kata kunci ke dalam artikel atau konten website. Praktik ini dilakukan dengan memasukan keyword atau kata kunci secara paksa dan berlebihan. Keyword memang penting untuk SEO tetapi bukan berarti semakin banyak keyword semakin bagus.

Google tetap mengutamakan kualitas konten dan keyword stuffing ini justru bisa membuat website Anda dianggap sebagai spam. Kalaupun masih lolos dari sistem Google, keyword stuffing dapat berpengaruh pada user experience atau pengalaman pengguna menjadi buruk.

Bayangkan jika Anda sedang mencari informasi, tetapi yang disuguhkan pada suatu website hanya kata kunci yang berulang-ulang. Kemungkinan besar pengunjung akan langsung menutup website Anda dan mencari dari situs web lain. Seperti apa sih konten yang menggunakan keyword stuffing?

  • Banyak kata yang terkesan dipaksakan dan tidak nyambung
  • Terdapat kata-kata yang tidak masuk akal atau di luar konteks
  • Terlalu banyak kata kunci sehingga kurang enak dibaca

Perhatikan ketika Anda memasukan keyword agar tidak dianggap spam. Pilih kata kunci yang tepat dan batasi jumlah kata kunci sesuai keyword density.

2. Doorway Page

Doorway page merupakan salah satu bagian dari teknik SEO hitam atau black hat SEO. Seperti landing page yang berfungsi untuk mengarahkan lalu lintas, namun doorway page dirancang untuk mendapatkan lalu lintas ke suatu halaman yang tidak relevan.

Halaman web ini memang sengaja dibuat untuk memanipulasi search engine dan mendapatkan peringkat lebih tinggi pada hasil pencarian Google. Untuk memahami seperti apa doorway page itu, berikut beberapa karakteristik umumnya.

  • Mengarahkan pengguna ke halaman penjualan atau halaman yang tidak relevan dengan pencarian.
  • Mengarahkan ke beberapa halaman dengan wilayah berbeda padahal pengunjung sebenarnya dialihkan ke halaman yang sama.
  • Mengarahkan ke halaman yang terkena blacklist di SERP atau halaman web yang diinginkan mendapat peringkat lebih tinggi.

Dampak negatif dari praktik ini adalah penyusutan reputasi, penurunan index, dan bahkan bisa dihapus dari SERP. Hindari doorway page dengan membangun tautan berkualitas dan konten yang relevan serta kaya informasi.

3. Link Farming

Istilah link farming merujuk pada praktik yang dilakukan beberapa situs web dengan saling menautkan. Beternak link seperti ini termasuk salah satu yang dilarang Google sebab tautan tersebut biasanya hanya untuk mendapatkan lalu lintas tanpa memperdulikan kualitas.

Seringkali tautan atau link yang dimasukan adalah website lain yang tidak relevan. Misalnya Anda membuka website mobil, tetapi ada link yang mengarahkan ke website kuliner. Teknik SEO terlarang ini biasanya dilakukan mereka yang memiliki banyak website.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi suatu situs web yang merupakan bagian dari link farms.

  • Link berlebihan, website menautkan link dengan jumlah yang tidak masuk akal.
  • Konten buruk, kualitas konten tidak diperhatikan dan bahkan ada yang menggunakan tulisan AI tanpa disunting sama sekali.
  • Backlink yang itu-itu saja, situs web yang tertaut membentuk jaringan dan saling terkait.
  • Penulis anonim, situs web yang merupakan bagian link farms biasanya tidak menampilkan identitas pemilik situs web atau hanya dicantumkan dengan nama anonim.

Google ingin memberikan hasil pencarian yang relevan dan berkualitas kepada pengguna. Praktik link farming melanggar tujuan tersebut. Oleh sebab itu, Anda perlu menghindari taktik black hat ini jika tidak ingin terkena penalti Google.

4. Invisible Text

Invisible text atau teks yang tidak terlihat termasuk salah satu teknik SEO yang dilakukan dengan menyembunyikan teks secara visual dari pengguna. Taktik ini biasanya digunakan untuk menambahkan kata kunci lebih banyak tanpa harus mengedit konten.

Tujuannya adalah agar website dapat dibaca oleh mesin pencari. Jika memasukan kata kunci secara asal, tentu dapat mengganggu pengalaman pengguna karena konten yang tidak enak dibaca.

Nah, dengan taktik inilah pemilik website dapat menempatkan kata kunci bahkan yang tidak relevan sekalipun tanpa mengganggu user experience. Ada beberapa cara yang biasa dilakukan dalam taktik invisible text atau hidden text dalam SEO.

  • Menggunakan teks putih pada latar belakang putih (warna teks dan warna latar belakang sama).
  • Menggunakan CSS untuk menempatkan teks di luar batas layar.
  • Menyembunyikan tautan pada satu karakter kecil, contohnya pada tanda strip di tengah kalimat.

Invisible text untuk mengakali pedoman Google dapat berdampak negatif pada reputasi website Anda. Pengunjung yang tidak sengaja menemukan bisa saja mendapatkan pengalaman negatif. Belum lagi risiko peringkat website yang menurun dan paling parahnya adalah dihapus dari hasil pencarian.

5. Cloaking

Cloaking adalah teknik SEO yang bertujuan mengelabui mesin pencari dengan menampilkan konten berbeda pada sebuah halaman. Dengan kata lain, konten yang ditampilkan untuk bot Google adalah A dan konten yang ditampilkan pada user adalah B.

Contoh paling sederhana adalah halaman website menampilkan gambar saat diakses pengguna tetapi mesin pencari hanya mendeteksi teks HTML. Penerapan cloaking tidak hanya melanggar pedoman webmaster Google tetapi juga bisa membahayakan pengguna internet.

Cloaking yang cukup berbahaya antara lain teknik cloaking untuk menyelubungi link situs terlarang, mengelabui sistem spam email, dan menyembunyikan structured data. Ada beberapa macam taktik cloaking yang perlu diketahui:

  • IP-based Cloaking
  • User Agent Cloaking
  • HTTP-referer Cloaking
  • HTTP Accept Language Header Cloaking
  • JavaScript Cloaking

Cloaking untuk mengelabuhi mesin pencari merupakan teknik black hat SEO. Google akan menghukum website yang terdeteksi menggunakan cloaking untuk mendapatkan lalu lintas website.

6. Automatically Generated Content

Automatically Generated Content (AGC) adalah jenis konten yang dibuat secara otomatis menggunakan bantuan kode atau program. Menyenangkan memang, Anda tidak perlu pusing menyusun kata demi kata, cukup masukan ide konten dan program yang akan membuatkan untuk Anda.

Sayangnya, penggunaan konten seperti ini dilarang karena termasuk black hat SEO. Google melarang konten yang dibuat secara otomatis seperti konten AI. Hal ini karena teknik SEO dengan AGC melanggar kebijakan spam.

Konten dengan sedikit campur tangan manusia berbahaya sebab ada kemungkinan isinya tidak relevan dan mengganggu pengalaman pengguna. Berikut beberapa jenis konten AGC yang dapat dikenai sanksi Google.

  • Teks yang dibuat dari program otomatis
  • Teks yang tidak relevan tetapi berisi kata kunci yang dicari pengguna
  • Teks yang dihasilkan melalui alat terjemahan tanpa tinjauan ulang sebelum dipublish
  • Teks yang dibuat dengan teknik sinonim tanpa mempertimbangkan pengalaman pengguna
  • Konten yang diambil dari beberapa halaman website berbeda tanpa menambahkan nilai apapun di dalamnya.

Singkatnya, konten yang dibuat secara otomatis oleh bantuan bot atau aplikasi tertentu adalah konten copy-paste. Google lebih menyukai konten yang orisinil dan buatan manusia. Jadi, konten yang ditulis penulis manusia lebih baik untuk SERP dari pada konten copy-paste dari bot.

7. Sneaky Redirects

Anda mungkin pernah menemukan website yang mengarahkan ke halaman lain (redirect). Ini tidak berbahaya selama dialihkan ke URL atau website yang masih relevan dengan pencarian pengguna sebelumnya.

Sayangnya, beberapa pengalihan (redirect) website berupa pengalihan yang menyesatkan. Taktik ini digunakan untuk meningkatkan lalu lintas halaman website berkualitas rendah. Google melarang teknik SEO yang memanipulasi dan merugikan pengalaman pengguna seperti sneaky redirect.

Misalnya ada sebuah permalink yang gagal atau error dan tidak ditemukan. Konten pada permalink tersebut seharusnya tentang “Perawatan Mobil Matic”, tetapi karena error Anda mengalihkannya asal ke konten yang membahas “Pembuatan Kopi Luwak”.

Pengguna yang awalnya ingin melihat konten otomotif justru disesatkan ke konten tentang kopi yang tidak nyambung sama sekali. Selain itu, sneaky redirect juga biasanya disebabkan karena adanya iklan ads mobile redirect.

Biasanya taktik ini menggunakan popup iklan yang akan langsung muncul ketika pengunjung membuka website. Popup iklan yang mengandung pengalihan palsu tersebut memaksa pengunjung untuk melakukan klik sehingga meninggalkan website ke halaman redirect.

Kesimpulan

Jadi, apa itu teknik SEO black hat? Taktik meningkatkan peringkat website dengan cara mengelabui mesin pencari. Black hat SEO yang melanggar kebijakan webmaster Google adalah aktivitas ilegal dan dapat dikenai sanksi.

Sanksi Google bisa berupa peringkat situs web yang turun di SERP atau dalam kasus yang paling buruk adalah diblokir permanen oleh mesin pencari. Jika situs web di banned Google, maka website tidak akan mendapatkan pengunjung dari SERP sama sekali.

Itulah pembahasan mengenai teknik SEO yang dilarang Google yaitu Black Hat SEO. Meskipun dapat meningkatkan ranking website dengan cepat tetapi bahaya bagi reputasi web. Sebaliknya, gunakan teknik optimisasi yang diperbolehkan mesin pencari seperti white hat SEO.

Nah, bagi Anda yang belum terlalu paham ada baiknya untuk menggunakan jasa SEO profesional seperti Omnirank. Coba daftar gratis dan nikmati berbagai service Omnirank untuk optimasi website Anda.

Omnirank Team

Article by Omnirank Team

Omnirank Team adalah SEO enthusiast yang memastikan seluruh artikel yang di publish bermanfaat untuk Anda.