Hai teman-teman,

Apakah Anda ingin meningkatkan traffic ke E-Commerce Store / Online Store Anda tanpa perlu biaya iklan setiap harinya?

Jika iya, maka panduan ini wajib Anda baca!

Di artikel ini saya juga bahas case study dari salah satu niche site saya yang jual produk minuman kesehatan dari AWAL Fresh Domain sampai RANK di Page 1 RANK #1.

Saya membahas semua mulai basic hingga advanced…

So, let’s dive in!

Apa itu E-Commerce SEO?

E-commerce SEO adalah salah satu cara terbaik untuk mendatangkan lebih banyak traffic ke toko E-commerce Anda tanpa biaya iklan setiap harinya.

Namun, dengan algoritma SEO yang terus berubah, maka di lab kami juga selalu testing strategi apa yang works dan not works.

Agar tetap up-to-date dan dapat bersaing di SERP saat ini, Anda tidak bisa hanya buat sebuah konten, lalu masukkan beberapa keyword dan berharap yang terbaik.

Di panduan ini, saya akan bahas mulai dari bagaimana strategi dan panduannya serta hal-hal yang perlu dihindari.

Research Keywords untuk E-commerce SEO

Research keyword sangat penting terutama di E-commerce SEO.

Sebelum membahas research keyword, saya akan membahas mengenai search intent terlebih dahulu.

Search Intent

Search intent adalah niat atau tujuan dari seseorang mengetikkan kata kunci tersebut di Google.

Search intent terbagi menjadi 4 kategori, yaitu:

  • Informational – Kata kunci yang berfokus untuk mencari jawaban atau informasi tertentu.
    Contoh: [apa itu riset keyword?]
  • Commercial – Kata kunci yang membantu untuk pengambilan keputusan sebelum membeli, umumnya perbandingan harga/spesifikasi.
    Contoh: [program riset keyword terbaik]
  • Navigational – Kata kunci yang bermaksud untuk mencari halaman tertentu dari sebuah website.
    Contoh: [Omni Rank member login]
  • Transactional – Kata kunci dengan niat untuk membeli.
    Contoh: [harga jasa Omni Rank]

PRO TIPS: Khusus bagi Anda para reseller / dropshipper dimana produk nya sudah dijual di marketplace, saran saya fokus untuk ranking Transactional keywords terlebih dahulu, setelah itu baru Informational keyword untuk mendatangkan traffic lebih banyak, kemudian Commercial Keywords dan terakhir Navigational Keywords.

Alur skemanya seperti ini:

Transactional > Informational > Commercial > Navigational

Cara Memulai Research Keyword untuk E-Commerce SEO

Terdapat 2 cara untuk mulai research keywords:

  • Seed List Keyword Research Process

Seed list keyword research yaitu cara research keyword yang dimulai dengan sebuah ide keyword.

Proses seed list keyword research yaitu cukup masukkan ide keyword Anda pada search box di research keyword tool. Bisa pakai Ahrefs.com (paid tool) ataupun Kwfinder.com (free trial).

Saya sendiri memang pakai yang dari Ahrefs.

Berikut hasilnya:

Panduan E-Commerce SEO
  • Recursive Keyword Research Process

Recursive keyword research yaitu cara riset keyword dimana kita “melihat” list keyword apa saja yang telah di ranking oleh competitor saat ini untuk kita pakai nantinya.

Proses Recursive Keyword Research:

  1. Ketik keyword Anda di Google
    Contohnya: [perlengkapan bayi]
  2. Pilih 5 competitor teratas yang ranking saat ini dengan keyword Anda
  3. Masukkan URL competitor Anda di Ahrefs (usahakan websitenya juga E-commerce store agar bisa dapat Transactional Keywordnya)
  4. Kemudian, download list keywordnya.
  5. Lakukan langkah no.3-4 untuk 4 URL competitor lainnya.
  6. Seluruh list tersebut digabung lalu di remove keyword yang duplicate.

Top 10 Keyword Analysis Competition

Saya akan sharing secara sederhana terlebih dahulu untuk cara analysis top 10 competition pada artikel ini. Teknik advancenya akan saya share di artikel khusus selanjutnya.

Untuk mendapat gambaran competition keyword Anda, caranya yaitu cukup ketikkan keyword Anda di Google dan cek website yang ranking di top 10 saat ini.

Apakah yang ranking di top 10 saat ini:

  • … terdapat niche blog/niche site (selain situs BIG Brand seperti Tokopedia, Shopee, Lazada dsb)?
  • … di Title URL nya terdapat keyword yang ingin Anda ranking?
  • … di permalink URL nya terdapat keyword yang ingin Anda ranking?
  • … terdapat website yang berumur < 12 bulan? Atau malah rata-rata diatas 2 tahun?
  • … terdapat website dengan DA < 20?

Semakin banyak Anda mendapat jawaban “IYA” dari pertanyaan diatas, maka semakin bagus dan semakin mudah untuk ranking.

Content Strategy

Sebelumnya, untuk panduan lengkap cara menulis artikel yang SEO friendly sudah saya sharing disini juga. Silahkan di download dan selalu saya update panduan pdf nya.

Omni Rank Onpage SEO Onpage

Pelajari blueprint SEO onpage saya untuk ranking berbagai niche website baru di Google.

Strong Page vs Weak Page

Sebuah halaman yang bagus untuk di optimasi adalah halaman yang menargetkan keyword utama beserta keyword turunan dan LSI keywordnya untuk di ranking.

Sehingga, search volume (jumlah pencarian) dari seluruh keyword tersebut jika dijumlahkan maka akan menghasilkan sebuah halaman yang berpotensi untuk mendatangkan banyak traffic setelah ranking.

Niche Site vs Authority Sites

Kita sudah ketahui bahwa kelebihan dari Authority Sites adalah situs mereka lebih dipercaya oleh Google. Namun kekurangannya, marketplace hanya berisi 1 halaman yang diisi dengan informasi jualan.

Berbeda dengan Niche Sites, dimana kelebihan dari Niche sites yaitu kita bisa buat Pillar & Supporting Content.

Pillar & Supporting Content yaitu membuat halaman utama dan halaman pendukung yang membahas atas sebuah produk di dalam website kita.

Tujuannya untuk meningkatkan relevansi dari sebuah situs sehingga menjadi “authority” di bidangnya bagi Google karena kita menjadi situs yang membahas paling lengkap dan akurat untuk membahas sebuah produk tertentu.

Manfaatkan Ranking di Google Maps

Posisi Google Maps yang berada diatas Organic result menjadi keunggulan bagi para webmaster yang memiliki situs E-commerce ataupun niche sites.

Karena jika Anda sudah masuk ke top 3 Google Maps, maka hasil pencarian website Anda SUDAH PASTI akan berada diatas marketplace dari Organic results.

Berikut adalah Panduan Ranking di Google Maps.

Banyak webmaster yang suka membangun backlink dan saya sangat mengerti perasaan mereka. Karena akan ada kepuasan tersendiri setelah membangun backlink.

Mungkin Anda sudah terus memperbaiki konten SEO onpage Anda agar maksimal, Anda edit sana sini, namun Anda belum melihat hasil nya secara langsung.

Memang Anda juga tidak akan melihat hasilnya secara instan dengan backlink, namun membangun backlink profile yaitu sama seperti mengumpulkan “Voting”.

Seiring waktu Anda mengumpulkan “Voting”, maka suatu saat seluruh voting akan terkumpul dan akan menunjukkan hasil ke website Anda.

Membangun backlink memang sebuah pengalaman yang seru dan kita akan bahas disini.

Backlink masih menjadi signal ranking nomor #1 untuk offpage SEO Google.

Meskipun kita ada onpage SEO yaitu konten yang kita tulis di website, struktur linking yang dibuat dalam website kita, dan sebagainya, namun backlink masih menjadi signal ranking nomor 1.

Mengapa seperti itu?

  • Pertama, karena backlink yaitu seperti sebuah voting.

Voting dari website lain yang menunjukkan bahwa website lain sangat berguna sehingga webmaster tersebut mau link ke website kita agar pembacanya mendapat manfaat lebih.

  • Kedua, jarang dan sulit didapatkan.

Mengapa sulit didapatkan?

Karena ini memang jarang di dapat terutama website Anda masih baru di Google dan tidak ada yang tahu tentang website Anda.

  • Ketiga, sudah di mix ke dalam algoritma Google.

Google memang mengandalkan PageRank sebagai algoritma mereka untuk menjalangkan mesin pencarian mereka. Meskipun mereka memutuskan untuk menghilangkan pentingnya backlink, mereka masih perlu mengatur ulang algoritma mereka dari awal yang bisa memberikan hasil yang relevan bagi pengguna.

  • Keempat, menentukan relevansi dari sebuah halaman.

Google memang adalah bot yang dilengkapi dengan algoritma. Jadi Googlebot perlu data untuk menentukan relevansi sebuah halaman agar bisa memberikan hasil pencarian yang terbaik, yaitu dengan backlink.

Jadi umumnya terdapat 2 fase backlink dari sebuah website baik niche blog maupun web E-Commerce:

  • Fase Sandbox

Baik sekarang kita akan bahas fase pertama yaitu Fase Sandbox. Bagaimana agar sebuah website bisa keluar dari Sandbox dengan memakai backlink.

Saya mendapat banyak ucapan terima kasih dari teman-teman karena artikel saya yang tentang Cara untuk Keluar dari Google Sandbox membantu website mereka lebih cepat keluar dari fase sandbox.

Saya akan jelasin kembali sedikit di artikel ini.

Jadi Fase Sandbox bisa dikatakan berarti Anda perlu membangun Trust terlebih dahulu sebelum Google dapat memberi Anda ranking.

“Gejala” website yang masih berada di fase Sandbox yaitu ranking website Anda berada di page 6 atau dibawah. Meskipun Anda sudah perbaiki konten sedemikiran rupa maupun di backlink bagaimanapun, tidak ada kenaikan ranking yang signifikan.

Oleh karena itu, di fase Sandbox yaitu kita perlu membangun Trust dulu.

Cara membangun Trust di fase sandbox yaitu sebagai berikut:

Bagaimana saya tahu jika sudah keluar dari Sandbox?

Anda bisa terasa nantinya jika ranking yang meningkat langsung “gede2”, seperti sekali naik 40an ranking, 60an ranking, dan sebagainya seperti gambar dibawah ini.

  • Fase Trusty

Setelah fase Sandbox, maka Anda akan masuk ke fase trusted.

Di fase ini, Anda sudah bisa suntik Super High Quality PBN links yang dipakai untuk optimasi Keyword Utama dan Keyword turunan/LSI Keyword yang ingin Anda ranking.

Dan di fase trusted Anda juga bisa mulai terasa, bahwa artikel yang di publish akan lebih mudah terindex dan mudah ranking minimal untuk long tail keywordsnya.

Studi Kasus E-Commerce SEO

Ini adalah studi kasus eCommerce SEO dari salah satu niche site saya yang menjadi reseller jual produk minuman kesehatan resmi.

Background

  • Keyword utama: 1 Kata
  • Search volume: 12.100 search/month
  • Jenis: High Competition Keyword
  • Domain: Fresh (bukan expired/aged)
  • Memakai KOD (Keyword on Domain)
    Keyword on domain yaitu keyword yang terdapat di nama domain.
    Misalnya keyword saya Cimory, maka domainnya: Cimoryshop.ID
  • Keyword yang saya pilih berupa nama merek (bukan umum).
    Contoh nama merek: Cimory
    Contoh nama umum: Yogurt
  • Produk dijual di marketplace.
  • Di daftarkan ke Google My Business

PRO TIPS: Anda bisa target keyword local misalnya [produk + kota] agar lebih mudah bersaing terlebih dahulu dari Marketplace, sekaligus menjadi keuntungan untuk ranking dari sisi Google My Business.

Content Strategy

  • 1 x Pillar Content untuk Landing page
  • 6 x Supporting Content
  • 1-2 x Informational Content setiap bulan agar tetap fresh di mata Google
  • Privacy Policy, About Us, Contact Us Page
  • Social Fortress
  • Citation Links ke Google Maps
  • Social Signals 1-1,5 bulan sekali
  • SEO Galaxy ke homepage dengan anchor text URL & Brand Keywords.
  • 15 x Omni Lyra Regular untuk optimasi long tail keywords dan LSI keywords yang memiliki search volume < 1000/month.  (Karena high competition keyword sehingga saya langsung memakai Omni PBN)
  • 4 x Omni Lyra Premium untuk push keyword utama dan turunan yang memiliki search volume > 1000/month.
  • Dijeda 2-3 Omni PBN links / minggu.

Manfaat dan Hasil Melakukan E-Commerce SEO

Total waktu untuk optimasi keyword utama 1 kata, high competition, search volume 12.100 search/month, mulai dari ranking masih N/A (belum di top 100 Google) hingga ke Page 1 Rank #1 yaitu sekitar 7 bulan.

Google My Businessnya sudah ranking di Top #1 Google Maps dan juga mendatangkan conversion traffic.

Semoga bermanfaat!

Calvin Tedja
Article by Calvin Tedja

Calvin Tedja is the founder of Omni Rank, Conference SEO Speaker, and does result-based SEO.