Omnirank.id – Halo sahabat Omni! Penjelasan mengenai plagiarisme harus dipahami oleh setiap orang, baik akademisi, pegawai, pekerja lepas dan berbagai profesi lainnya. Pasalnya, aktivitas ini merupakan hal yang sangat fatal dan tidak banyak orang yang memahami betapa pentingnya memahami plagiarisme. Plagiat merupakan aktivitas mengambil karya milik orang lain baik berupa pendapat, sastra, karangan dan sebagainya kemudian menjadikannya seakan-akan milik sendiri.

Pengertian Plagiarisme

Secara bahasa, kata plagiarisme diambil dari bahasa Latin yaitu “plagiare” yang artinya mencuri. Secara istilah, plagiarisme adalah aktivitas pengambilan atau penjiplakan pendapat, karangan, karya dan sebagainya milik orang lain dan membuatnya seolah-olah milik sendiri.

Plagiat tidak sekadar copy paste, karena tindakan ini merupakan pencurian hak cipta orang lain sehingga termasuk dalam kategori tindak pidana. Dalam dunia pendidikan pelaku plagiarisme bisa mendapatkan tuntutan hukuman berat, misalnya di-drop out dari Kampus. Plagiarisme merupakan tindakan kejahatan dalam bidang apa pun.

Orang yang melakukan aktivitas plagiat disebut dengan plagiator, yang artinya pencuri karangan milik orang lain. Setiap karangan asli merupakan hak milik dari si pengarang sehingga tidak diperbolehkan untuk dicetak atau dipublikasikan ulang tanpa adanya izin dari pemilik karangan tersebut.

Tipe-tipe Plagiarisme Konten

Setelah mengetahui apa itu plagiarisme, selanjutnya akan dijelaskan mengenai apa saja tipe plagiat.

1. Jenis Plagiat Berdasarkan Aspek yang Dicuri

a. Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)

Plagiarisme ide umumnya terjadi dalam bidang seni dan kebudayaan seperti ide karya film, tari dan novel, tafsir dan terjemahan, apakah merupakan karya saduran, gubahan atau adaptasi.

Plagiarisme ini sulit dibuktikan karena ide bersifat abstrak sehingga ada peluang kesamaan dengan ide orang lain. Cara membuktikannya yaitu dengan mempertanyakan apakah seseorang tersebut memperoleh keuntungan dari pemikiran orang lain atau tidak.

b. Plagiarisme Kata Demi Kata (Word-for-word plagiarism)

Plagiat ini mengutip karya milik orang lain kata demi kata tanpa menyebutkan sumber aslinya, sehingga mirip dengan slavish copy. Artinya, seluruh gagasan penulis benar-benar diambil, biasanya Hal ini dilakukan pada karya tulis puisi.

c. Plagiarisme Sumber (Plagiarism of Source)

Plagiarisme sumber merupakan aktivitas mencantumkan atau mempublikasi sesuatu tanpa menyebutkan sumber referensi yang dirujuk selengkap-lengkapnya dalam kutipan.

2. Jenis Plagiat Berdasarkan Kesengajaan

a. Plagiat Sengaja

Jenis plagiarisme sengaja merupakan tindakan plagiat yang secara sadar meminjam, menggunakan, menjiplak dan meniru karya orang lain yang berupa gagasan atau ide, teori, kalimat dan karangan lainnya tanpa menyebutkan sumber referensi. Tindakan tersebut dilakukan secara sadar sehingga merupakan plagiat sengaja.

b. Plagiat Tidak Sengaja

Jenis plagiarisme tidak sengaja umumnya dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar atau tidak sengaja dalam meminjam, menggunakan, menjiplak dan meniru karya milik orang lain karena orang tersebut kurang memiliki pemahaman yang baik dalam mengutip.

3. Jenis Plagiat Berdasarkan Proporsi yang Dibajak

a. Plagiat Ringan

Terjadi saat seseorang mengambil atau mengutip bagian kecil dari karya orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu dan tidak memberikan atribusi.

Misalnya, Si A mengutip dua kalimat langsung dari sebuah sumber buku tanpa merujuk ke sumbernya atau tanpa memberikan tanda tertentu seperti kutip.

b. Plagiat Sedang

Plagiat sedang terjadi apabila seseorang mengambil sebagian besar karya milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu atau tanpa memberikan kredit pada sebagian besar karya yang diambil tersebut.

Misalnya, Si A menyalin sebagian besar paragraf dari sebuah artikel tanpa meminta izin dan tanpa memberikan atribusi.

c. Plagiat Total

Plagiat total adalah jenis plagiat yang paling serius, di mana seseorang mengambil seluruh karya milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu atau tanpa pengakuan dari pemilik karya tersebut. Hal ini tentu sangat merugikan pemilik asli karena telah mengambil keseluruhan karya yang telah dibuatnya.

Misalnya, mempublikasikan seluruh karya tulis, essay, makalah, tanpa meminta izin dan memberikan atribusi.

4. Jenis Plagiat Berdasarkan Penyajian

a. Plagiarisme Verbatim

Plagiarisme verbatim merupakan jenis plagiat yang bobot pelanggarannya paling tinggi karena mengambil karya orang lain persis secara gamblang apa adanya, kemudian memberikan kesan seolah-olah karya tersebut merupakan karya pribadi pelaku yang bersangkutan.

b. Plagiarisme Kain Perca

Plagiarisme kain perca (patchwork) adalah sebuah tindakan mencomot karya milik orang lain dari berbagai sumber yang ditemukan tanpa mencantumkan sumber rujukannya.

Seperti halnya kain perca potongan-potongan karya dari berbagai sumber tersebut kemudian dijahit atau disatukan menjadi satu kesatuan lalu berhasil menjadi karya baru. Karya tersebut kemudian dikesankan seolah-olah merupakan karya orisinal pelaku plagiat.

c. Plagiarisme Parafrasa

Plagiarisme parafrasa yaitu tindakan mengubah kalimat milik author asli ke bentuk kalimat baru dengan susunan kata yang berbeda oleh pelaku plagiat.

Idealnya, kalimat tersebut perlu diformulasikan menjadi kutipan langsung kemudian mencantumkan sumber referensi kutipan yang didapatkan. Namun pelaku memilih untuk memparafrase dan menampilkannya menjadi kutipan tidak langsung seolah kutipan tersebut merupakan karya pelaku plagiat.

d. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci

Plagiat ini merupakan plagiat terselubung karena pelaku hanya mengambil beberapa frasa kunci atau keyword dari tulisan original. Kemudian pelaku melakukan formulasi ulang kalimat pada bentuk tulisan aslinya dengan memasukkan frasa kunci milik penulis asli tanpa mencantumkan rujukannya.

5. Jenis Plagiat Berdasarkan Pola

a. Plagiarisme Total

Plagiarisme total merupakan tindakan dengan menjiplak, mencomot atau mencuri karya milik orang lain seluruhnya, kemudian mengklaim karya tersebut sebagai miliknya.

b. Plagiarisme Parsial

Plagiarisme parsial merupakan tindakan plagiat yang dilakukan oleh penulis dengan menjiplak sebagian karya milik orang lain kemudian membuatnya menjadi karya sendiri dengan mengambil substansi di dalamnya tanpa mencantumkan sumbernya.

c. Auto-plagiasi (sel-plagiarisme)

Self Plagiarism umumnya merupakan tindakan penulis yang mempublikasikan satu konten artikel di beberapa redaksi dengan cara mendaur ulang artikel tersebut.

d. Plagiarisme antar bahasa

Plagiarisme antar bahasa adalah jenis plagiat dengan menerjemahkan karya tulis bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Hasil terjemahan tersebut kemudian dijadikan sebagai hasil karya sendiri tanpa menyebut rujukannya. Artinya, pelaku hanya menerjemahkan karya milik orang lain saja kemudian mengakui karya tersebut sebagai miliknya.

Cara Mencegah Terjadinya Plagiarisme Content

Alasan apa pun tidak dapat menjadi pembenaran atas tindakan plagiasi yang dilakukan oleh seseorang. Untuk itu, ada beberapa cara supaya tindakan plagiasi dapat dicegah, berikut penjelasannya.

1. Menyertakan Sitasi

Jika menggunakan informasi, gagasan atau opini milik orang lain, sitasi merupakan keharusan yang harus disertakan. Cara ini juga tetap berlaku meskipun tulisan tersebut tidak benar-benar sama persis. Menyertakan situasi artinya memberikan keterangan di mana sumber informasi tersebut didapatkan.

Referensi atau sumber dapat berasal dari jurnal, buku, rekaman audio/visual, skripsi dan internet. Penulisan sitasi juga digunakan supaya penulis lebih yakin dengan akurasi informasi yang ditulis, dapat berupa footnote atau bodynote.

2. Catat Berbagai Sumber Daftar Pustaka Sejak Awal

Daftar pustaka menjadi hal wajib yang harus disertakan ketika menulis sebuah karya ilmiah. Sayangnya banyak orang yang baru menuliskan daftar pustaka setelah karya tulisnya selesai. Padahal idealnya sumber daftar pustaka perlu dicatat sejak awal penulisan karya ilmiah sehingga tidak ada sumber yang terlewatkan.

3. Melakukan Parafrase

Mencantumkan kutipan langsung sangat berpotensi terdeteksi plagiarisme. Untuk mengatasinya dapat dengan melakukan parafrase dengan membuat rangkaian kalimat sendiri, tetapi tetap harus mencantumkan sitasi.

4. Melakukan Interpretasi

Sangat penting untuk melakukan interpretasi sehingga dapat memperkuat gagasan sekaligus menjadi bahan pembanding dari sumber. Namun interpretasi dilakukan seperlunya saja, misalnya apabila analisisnya terlalu rumit.

5. Menggunakan Aplikasi Anti Plagiarisme

Software atau aplikasi untuk mengecek plagiarisme sangat penting dimiliki, sehingga setelah menyelesaikan suatu karya dapat melakukan pengecekan secara langsung. Umumnya, aplikasi akan menunjukkan berapa persen keunikan dan plagiasi dalam karya tersebut, beserta bagian-bagiannya secara detail. Hal ini sangat membantu setiap orang untuk terhindar dari plagiarisme.

Demikianlah penjelasan mengenai plagiarisme yang sangat merugikan orang lain sebagai author karya atau gagasan tersebut. Untuk menghargai karya orang lain maka hal ini perlu dicegah.

Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang SEO, khususnya terkait dengan plagiarisme maka bisa manfaatkan layanan SEO di Omnirank. Segera bergabung dan daftar gratis untuk mendapatkan lebih banyak Service Omnirank terlengkap.

Omnirank Team

Article by Omnirank Team

Omnirank Team adalah SEO enthusiast yang memastikan seluruh artikel yang di publish bermanfaat untuk Anda.