Topical Authority Optimization: Turbocharge Traffic Anda Tanpa Backlink

oleh | 22 Apr 2022 | Advanced, Onpage SEO

Anda pernah merasa ketika posting artikel dengan topik baru di website Anda namun sulit tembus Page 1 Google?

Di artikel sebelumnya saya sudah bahas juga mengenai TF-IDF Optimization untuk meningkatkan relevance pada website Anda juga. Di artikel ini, saya akan bahas bagaimana teknik Topical Authority dapat membantu halaman Anda untuk push ranking di Google + contoh dari website saya dan client saya.

Apa itu Topical Authority?

Topical Authority adalah tentang seberapa “expertise” website Anda sesuai dengan topik dan niche tertentu.

Saat bersaing di niche yang lebih competitive, memang butuh lebih dari satu halaman (bisa berupa landing page di homepage atau artikel) untuk bisa ranking. Dengan adanya halaman pendukung, maka halaman utama Anda menjadi lebih bagus untuk meningkatkan Topical Authority.

Case Study 1 (Niche Skincare)

Sebagai cerita pembuka, agar lebih mudah dipahami saya langsung kasih contoh real case study nya.

Contoh situs dari client kami yaitu: situs authority Skincare.

Dimana situs client kami ini sangat mudah untuk ranking berbagai keyword di niche skincare. Dan dengan tingkat authority nya, setelah publish artikel baru seputaran skincare, dapat dengan mudah langsung ranking di Page 1.

Masalahnya, ketika client Skincare kami mencoba untuk jual produk pomade pria dan publish satu artikel tentang “pomade pria”, artikel ini sulit untuk tembus diatas Page 4.

Dengan hanya menuliskan satu artikel tentang pomade pria, bukan berarti situs ini authority dan memiliki alasan untuk ranking di “pomade pria”.

Lantas, Caranya bagaimana?

Caranya sangat simpel, yaitu dengan menuliskan 5 supporting content yang berhubungan dengan pomade. Teknik ini juga yang saya terapkan pada content writer kami di Omni Content Service.

Setiap artikel supporting ini di link ke halaman pomade secara contextual (Contextual link = yaitu link yang berasal dari dalam isi artikel).

Apa yang terjadi?

Rankingnya dari Page 4 meningkat ke Page 2 dalam 2 minggu, dan Page 1 dalam 2 minggu kemudian.

Bagaimana jika hanya meningkat dan sangkut di Page 2?

Jika masih sangkut di page 2, biasanya karena keywordnya termasuk competitive, sehingga saya lanjut pakai Social Signals untuk justify backlinks yang ada di halamannya, lalu setelah Google menerima signal bahwa halaman ini banyak diperbincangkan di Social media, di suntik dengan High Powered Links seperti Supernova X PBN service ataupun Omni Lyra PBN service.

Ada beberapa checklist yang perlu Anda perhatikan agar teknik Topical Authority ini berhasil.

Checklist #1: Tentukan halaman pendukung (Supporting Content)

Sebagai contoh, website saya yaitu tentang minuman detox diet.

Maka secara natural saat melakukan search Google, saya dapat menemukan berbagai topik Supporting content, seperti: berbagai merek minuman detox, manfaat minuman detox, efek samping minuman detox.

Semua halaman ini akan secara natural related ke homepage dan mendukung relevance homepage.

Namun, beberapa keyword yang kita buat di halaman supporting ini terkadang memilki high search volume dan high competition, sehingga kita dapat menentukan apakah perlu membuat artikel turunannya lagi dari Innerpage ini karena potential untuk di ranking dan mendatangkan traffic.

Misalnya:

Home: “review minuman detox terbaik”

Inner: “review Flimty”

Disini kita perlu memutuskan apakah saya perlu membuat artikel turunan dibawah halaman Flimty?

  1. Pertama, kita akan melihat seberapa sulit keyword ini dari sisi competition.
    Berapa banyak backlink yang mengarah ke halaman Flimty ini di top 10 competition
  2. Kedua, lihat apa yang dilakukan oleh competitor.
    Apakah mereka yang ranking di top 10 hanya membuat satu artikel saja? Jika iya, maka kita bisa buat satu artikel saja.
    Atau apakah mereka membuat total 6 halaman (1 Pillar content + 5 supporting content)? Jika iya, maka kita bisa lakukan hal yang sama.
  3. Ketiga, jika ragu, seperti slogan Nike, “just do it“.
    Menambah supporting content tidak akan membahayakan website Anda selama pastikan Anda hindari Keyword Duplication.

Saya melakukan research keyword di Ahrefs dan kita bisa lihat jika keyword “Flimty” memilki search volume 34.000/month (termasuk besar untuk Brand keyword dan potensial untuk di optimasi).

Maka kita bisa buat Supporting Content seperti:

  • manfaat dan kandungan Flimty
  • efek samping Flimty
  • cara minum Flimty
  • cara menjadi agen Flimty
  • testimoni Flimty

Checklist #2: Selektif dalam internal linking

Ketika satu halaman dan lainnya saling linking, Anda memberitahu Google bahwa halaman-halaman tersebut isinya mirip.

Jadi sarannya yaitu jangan membingungkan Google.

Ketika Anda ragu, maka jangan di link.

Case Study 2 (Niche Production House)

Contoh situs local SEO client saya: yaitu situs bahasa Inggris tentang production house.

Dimana untuk keyword production house Jakarta tetap sangkut di Page 2 Google, meskipun sudah di optimasi dengan SEO onpage dan SEO offpage.

Jadi saya mulai curiga ada yang salah dari internal linking sehingga membingungkan Google.

Saya remove internal linking dari halaman Travel Guide dan Business Opportunity yang mengarah ke halaman home Production House.

Hasilnya? Ranking keywordnya mulai lebih baik dan meningkat ke page 1 Google.

Checklist #3: Membahas seluruh topik Anda

Poin ini cocok dan biasanya untuk local SEO.

Untuk local SEO, membutuhkan dua jenis relevansi:

  1. Industry
  2. Locality

Contoh: Jasa Anti Rayap Jakarta

Dan seperti website pada umumnya, maka akan terdapat halaman Layanan (Service) yang ditawarkan, seperti:

  • domain.com/layanan/fumigasi
  • domain.com/layanan/disinfeksi
  • domain.com/layanan/anti-rayap
  • domain.com/layanan/inspeksi

Agar mendapat Relevansi Jenis Industry, maka kita akan melakukan SILO (internal linking) dari seluruh halaman services ke homepage untuk mendapat Topical Authority yang lebih baik untuk “jasa anti rayap”.

Akan tetapi bagaimana mendapat Relevansi Jenis Locality untuk keyword Jakarta?

Anda bisa membahas empat artikel tentang Jakarta, seperti:

  • Jenis Rayap yang Biasa Ditemui di Jakarta
  • Tips Mencegah Rayap Bersarang di Rumah Jakarta
  • Bahan Anti Rayap untuk Bangunan Jakarta
  • 5 Daerah Paling Rawan Rayap di Jakarta

Jangan lupa like, comment dan share jika bermanfaat ya!

18 Komentar

  1. Rama

    Mas mau request, tolong di buatkan video di yt agar mudah di pahami hehehe

    Balas
    • Calvin Tedja

      Boleh, nanti saya buat versi youtubenya

      Balas
  2. Vania Keisya

    Kalau misalkan KW yang kita bangun itu merupakan KW Trend yang dimana dia hanya trending 1 sampai 2 hari saja, gimana?

    Apakah kita harus Upload Artikel utama dengan Pendukungnya? Jadi banyak dong?

    Balas
    • Calvin Tedja

      Untuk keyword trend tergantung dari authority homepagenya, jika bisa ranking tanpa supporting content, maka tdk perlu supporting content juga tidak masalah.

      Balas
  3. Owel

    gan supporting content nya perlu di internal link ke antar supporting content yg lain nya ga gan.. atau semua supporting content internallink nya cuma ke pilar content semua? jadi 5 support tujuan nya cuma ke 1 pillar content…

    Balas
    • Calvin Tedja

      Bebas, tidak masalah.
      Mau di internal linking antar supporting content jg boleh , namun utamanya yaitu link ke pillar contentnya

      Balas
  4. Arief

    Mantap nih jejak dulu, ini seperti struktur silo tapi dengan penjelasan yang mudah di pahami

    Balas
    • Calvin Tedja

      Siap gan

      Balas
  5. Faisal

    Mengenai internal link case study 2. Apa ini sama dengan related content, kalau misalnya blog kota nicenya campur biasa ada themes yg memuncul kan related konten. Apa ini berpengaruh? Berdasarkan case study 2 dimana internal linknya di hapus setelah itu bisa ranking lebih baik. Blog campur2 berarti gak boleh internal link ke beda kategori juga ya

    Balas
    • Calvin Tedja

      Iya mas, hanya internal link ke topik dan kategori yang sama agar relevan

      Balas
  6. Jordy

    Internal link pakai brand domain atau anchor target (jasa anti rayap jakarta)ke homepagenya dari setiap supporting contentnya om?
    Thanks sharingnya

    Balas
    • Calvin Tedja

      Bisa di combine Brand keyword dan anchor target mas.

      Balas
  7. erwan

    Saya masih bingung gan, kalo 1 pilar 5 turunan, itu maksudnya
    – 5 turunan kasih link ke 1 pilar atau
    – 1 pilar itu ngasih link ke 5 turunan atau
    – 1 pilar dan 5turunan saling ngasih link..?

    Balas
    • Calvin Tedja

      Mau satu sisi internal linking juga bisa ataupun kedua sisi juga bisa mas

      Balas
  8. duipee

    ngambil Case Study 2 (Niche Production House), link ke production house in jakarta dari travel guide in jakarta dan business opportunity in jakarta di hapus.

    pertanyaannya :

    1. apakah posting artikel travel guide in jakarta dan business opportunity in jakarta dapat di hapus ( berpengaruh tidak ke SEO, mungkin linknya sudah diindex google ) atau di biarkan saja ( tetapi isinya tidak relevan post pilar – production house in jakarta )

    2. Apakah solusinya bisa dari link tsb diganti judul dan artikelnya yang relevan dengan post pilar 1.

    ilustrasi :
    link : domain.com/travel-guide-in-jakarta judul post diganti SERVICE D + artikel tentang service D
    link : domain.com/business-opportunity-in-jakarta judul post diganti SERVICE E + artikel tentang service E

    terimakasih

    Balas
    • duipee

      nambahin, antara link dan judul posting yang beda tersebut pengaruh gak sama seo secara keseluruhan ataupun ke post pilar

      Balas
    • Calvin Tedja

      1. Posting nya tidak perlu dihapus, namun tidak perlu linking yang tidak relevan
      2. Kurang recommended karena nantinya judul post tidak related dengan isi artikel mas, lebih cocok dibiarkan gapapa mas namun jangan linking.

      Balas
  9. duipee

    nambahin, bila link url dan judul posting beda apakah pengaruhnya terhadap seo dan post pilar satu,

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About The Author