Apa Itu Core Web Vitals?
Core Web Vitals adalah kumpulan metrik yang digunakan untuk mengukur pengalaman pengguna dari sisi performa pemuatan halaman, interaktivitas, dan stabilitas visual halaman.
Beberapa aspek di antaranya adalah kecepatan loading, stabilitas tata letak pada halaman web, serta respon setiap elemen yang ada pada laman web. Google juga menyebutkan bahwa terdapat kemungkinan para pengunjung yang meninggalkan situs akan menurun sebanyak 24 persen apabila pemilik web dapat memaksimalkan ketiga aspek tersebut.
Fungsi Core Web Vitals
CWV sangatlah penting dalam pengembangan sebuah situs web. Hal ini karena sangat berkaitan erat dengan user experience maupun kepuasan pelanggan.
Seperti yang diketahui konten yang memiliki kualitas tinggi ternyata harus didukung oleh skor page experience yang besar juga jika ingin memperoleh ranking tinggi di Google. Kumpulan metrik ini juga dapat mempengaruhi SEO sebuah situs, sehingga hal tersebut sangatlah penting.
Tool Untuk Mengukur Core Web Vitals
Untuk menghitung skor metrik dapat dilakukan menggunakan beberapa peralatan. Peralatan pertama adalah Google Search Console, sedangkan yang kedua adalah menggunakan PageSpeed Insights.
Google Search Console berperan dalam memberikan ringkasan pengalaman para pengguna situs. Jadi Google bisa mengevaluasi metrik page experience dari masing-masing URL seperti CWV, kegunaan seluler atau penggunaan https. Sementara Page Speed Insight yang akan melaporkan kinerja laman di perangkat seluler maupun dekstop serta memberikan saran mengenai cara meningkatkan situs tersebut.
Faktor-Faktor dalam Core Web Vitals
1. Largest Contentful Paint (LCP)
Largest Contentful Paint atau yang biasa disebut LCP adalah nilai dalam kumpulan metrik yang menilai kecepatan loading dari konten terbesar pada halaman tersebut dari sudut pandang pengguna. Hal ini berarti bahwa nilai LCP dihitung pada saat pengguna mulai mengklik sebuah tautan ke halaman Anda hingga konten terbesar muncul paling awal. LCP adalah metrik pengganti dari FCP.
2. First Input Delay (FID)
First Input Delay merupakan nilai dalam kumpulan metrik web yang menghitung jeda antara interaksi pengguna dengan respon peramban terhadap interaksi tersebut. Jeda antara dua kejadian tersebut disebut dengan input delay.
3. Cumulative Layout Shift (CLS)
Cumulative Layout Shift atau biasa disebut dengan CLS merupakan salah satu faktor pada kumpulan metrik web yang menghitung kestabilan visual pada konten web. CLS menghitung skor halaman situs web dengan cara menjumlahkan seluruh perpindahan tata letak yang terjadi lebih dari 500 milidetik setelah masukan dari pengguna.
Cara Melihat Nilai Core Web Vitals
1. Google Search Console
Google Search Console adalah tool yang disediakan oleh pihyak Google untuk membantu kita sebagai webmaster dalam analisa dan optimasi website kita.
Langkah-langkah melihat skor Core Web Vitals menggunakan Google Search Console adalah:
- Buka Google Search Console
- Pilih menu Experience
- Klik Web Core Vitals
- Nilai LCP/CLS dapat Anda lihat sesuai versi Mobile dan Desktop.
2. PageSpeed Insights
Langkah-langkah melihat nilai Core Web Vitals menggunakan PageSpeed Insights adalah:
- Buka PageSpeed Insights
- Masukkan URL laman target
- Selanjutnya, akan muncul tabel dengan judul ‘Field Data’ yang berisi skor Core Web Vitals dari laman target.
Untuk informasi lebih lengkap terkait cara menggunakan PageSpeed Insights bisa dibaca untuk lebih paham fitur-fiturnya.
Cara Meningkatkan Score Core Web Vitals
1. Cara Meningkatkan Score LCP
Untuk mendapat kategori Good pada LCP, laman situs web harus termuat kurang dari 2,5 detik.
Apabila dalam penilaian awal nilai LCP web masih termasuk dalam kategori ‘poor’ atau bahkan ‘need improvement’, maka Anda perlu melakukan sebuah pemeriksaan mendalam terhadap elemen-elemen pada situs web.
Upaya meningkatkan nilai kumpulan metrik tersebut adalah sebuah tantangan tersendiri. Hal ini karena diperlukan kerja sama antar tim web developer dengan tim konten.
Anda dapat melihat seluruh elemen penghambat LCP pada PageSpeed Insights. Elemen penghambat dapat Anda temukan pada bagian bawah tabel ‘Diagnostic’ di bagian hasil analisa PageSpeed Insights. Pada PageSpeed Insights diberikan juga beberapa rekomendasi untuk melakukan optimasi yang terletak pada bagian bawah tabel ‘Opportunity’.
Di samping menerapkan beberapa rekomendasi dari PageSpeed Insights, Anda juga bisa melakukan langkah beberapa cara optimasi berikut ini guna meningkatkan skor LCP. Cara pertama adalah dengan mengoptimalkan ukuran berkas pada halaman. Anda dapat melakukan kompres berkas sebelum mengunggahnya.
Berikutnya, dengan meningkatkan efisiensi dari berkas JavaScript serta CSS. Anda dapat mengoptimalkan berkas dengan cara memperbaiki render-blocking serta memangkas beberapa kode-kode yang dinilai tidak diperlukan.
Langkah ketiga yaitu mengurangi ukuran dari text file. Caranya adalah dengan mengoptimalkan berkas yang memiliki bentuk teks menggunakan format yang lebih ringan. Berikutnya adalah dengan meningkatkan waktu loading dari situs web.
Anda bisa menggunakan CDN ataupun cache plugin untuk mendapatkan waktu loading yang lebih cepat seperti plugin W3 Total Cache atau WP Rocket.
Cara terakhir adalah dengan menggunakan fitur pre-loading pada aset paling penting. Ada dapat mengaktifkan fitur pre-load menggunakan perintah rel=”preload”.
2. Cara Meningkatkan Score FID
FID adalah mengukur jeda interaksi dan waktu web browser dalam memproses perintah dan memberikan respon.
Menurut Google, FID tidak boleh lebih dari 100 milidetik.
Umumnya, buruknya nilai FID disebabkan karena web browser memuat script berukuran besar sehingga perintah tidak dapat dieksekusi saat itu juga.
Saat situs web sedang memuat script, maka perintah tambahan akan dimasukkan ke dalam daftar tunggu baru kemudian akan dilakukan. Sehingga, pilihan tepat dalam meningkatkan nilai FID yaitu dengan mengurangi loading time. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dari file JavaScript.
Bagi Anda yang bingung dalam menentukan file mana yang harus dioptimalkan, Ada dapat mencari pada kolom ‘Eliminate render-blocking resources’ di bagian tabel ‘Opportunity’ pada bagian analisa PageSpeed Insights. Pada bagian bawah kolom tersebut, Anda juga akan menemukan berbagai macam file JavaScript yang bisa dioptimasikan.
3. Cara Meningkatkan Score CLS
Score CLS ditentukan oleh berapa banyak elemen berubah posisi pada halaman Anda ketika situs Anda sedang memuat.
Dalam penilaian CLS, Google sendiri menggunakan beberapa kriteria di antaranya adalah impact fraction serta distance fraction.
Impact fraction sendiri adalah seberapa luas layar yang di dalamnya terdapat elemen dengan kondisi tidak stabil. Sementara distance fraction adalah nilai jarak terbesar dari elemen yang tidak stabil dibagi dengan lebar atau tinggi dari layar tersebut.
Skor CLS dapat ditingkatkan dengan beberapa cara, cara pertama adalah dengan mengatur dimensi dari gambar tersebut. Hal ini mampu meningkatkan skor karena pada gambar ataupun media tanpa ukuran dapat menyebabkan pergerakan dari elemen lain ketika situs dalam kondisi memuat.
Kedua adakah menentukan sebuah ruang khusus untuk iklan dinamis. Tampilan iklan dinamis dapat menginterupsi pergerakan elemen lain. Sehingga dengan menentukan ruangan khusus, elemen lain akan terhindar dari interupsi tersebut.
Selain itu, iklan dinamis juga dapat menurunkan UX atau User Experience. Cara berikutnya adalah mengatur ruang bagi embeds yang memiliki ukuran besar. Sama seperti iklan dinamis, embed berukuran besar juga dapat mengakibatkan visual pada laman web menjadi tidak stabil. Cara terakhir adalah aktifkan preload font, dengan mengaktifkan preload font tampilan teks pada saat kondisi memuat menjadi lebih konsisten.
Pengaruh Core Web Vitals terhadap SEO
Kumpulan metrik ini akan menjadi salah satu dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ranking pada pencarian Google. Hal tersebut akan digunakan sebagai sebuah indikator penilaian apabila Google menemukan dua buah laman situs web yang memiliki penilaian baik dari berbagai sisi SEO.
Misalnya ketika Anda akan membuat sebuah konten, namun di sisi lain terdapat kompetitor yang kontennya sudah berada pada peringkat pertama mesin pencari dengan informasi yang lengkap, terstruktur hingga berbagai indikator SEO lainnya juga kuat. Pada kasus inilah, Anda harus memastikan bahwa nilai LCP, FID, serta CLS konten Anda harus melebihi kompetitor Anda. Hal ini bukan hanya untuk konten baru, tetapi juga berlaku ketika Anda ingin mengoptimalkan konten Anda yang dulu.
Penutup
Itulah tadi sedikit penjelasan mengenai CWV, mulai dari pengertian, faktor-faktor hingga cara meningkatkan skornya. Dari penjelasan di atas sudah dapat dipahami bahwa CWV merupakan sebuah kumpulan metrik yang berguna untuk meningkatkan peringkat sebuah situs.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi metrik tersebut, di antaranya adalah Largest Contenful Paint (LCP), First Input Delay (FID), serta Cumulative Layout Shift (CLS). LCP Sendiri adalah durasi loading agar konten terbesar muncul pertama. Sedangkan FID adalah waktu jeda antara input dengan respon situs web.
Faktor terakhir adalah CLS yang merupakan nilai untuk tingkat kestabilan visual konten. CWV sangat berperan dalam peningkatan peringkat sebuah situs web pada mesin pencari. Sehingga sangat perlu Anda perhatikan.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi Anda mengenai Core Web Vitals.
0 Komentar