Halo sahabat Omni! Cloning website menjadi salah satu cara yang banyak dilakukan oleh pada developer website. Meskipun banyak yang menyatakan jika cara ini ilegal, namun jika dilakukan secara bijak tentu akan ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan.
Lalu bagaimana cara cloning website yang benar? simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini!
Apa itu Clone Website?
Cloning website menurut Google, dapat diartikan secara sederhana sebagai duplikasi website. karena proses ini melibatkan proses duplikasi atau pembuatan tiruan suatu web dari sebuah domain ke alamat domain yang lain.
Cara seperti ini banyak dipakai untuk berbagai tujuan, mulai dari tujuan komersial, penggantian nama domain karena proses rebuild website, hingga memastikan tidak ada kendala akses pada website utamanya.
Dengan menjalankan aktivitas cloning, seorang developer dapat menggandakan website tersebut secara penuh. Tidak hanya menyalin data-data penting saja, namun juga berbagai kode pemrograman, gambar, file dan sebagainya.
Bagi para hacker, aktivitas cloning website sering dilakukan sebagai teknik permulaan peretasan. Namun cara ini juga banyak dilakukan oleh para pengembang website dengan tujuan untuk memastikan keamanan website atau tujuan pengembangan website lainnya.
Kapan Anda Perlu Cloning Website?
Beberapa orang menganggap bahwa cloning sama halnya dengan backup website. Padahal, keduanya merupakan aktivitas yang cukup berbeda. Cloning dilakukan dengan menyimpan salinan seluruh file maupun konfigurasi yang dapat dijalankan saat berada di situasi tertentu seperti:
1. Saat Ingin Menyalin Semua Konfigurasi SEO
Ada kalanya seorang developer ingin menyalin seluruh isi website secara lengkap ke server, hosting, bahkan domain yang berbeda. Dibandingkan hanya menyalin file tertentu dengan waktu yang lama, menjalankan cloning website bisa menjadi pilihan yang tepat.
Proses cloning juga tidak jarang dilakukan untuk tujuan keamanan. Dalam aktivitas ini, akan dilakukan proses backup guna menyimpan salinan ke lokasi tertentu. Hal ini dilakukan apabila terdapat migrasi atau pemulihan dari serangan siber yang mungkin saja terjadi.
2. Saat Membuat Versi Website untuk Keperluan Pengembangan
Seorang developer web umumnya akan melakukan cloning website apabila website utama sedang mengalami pengembangan lebih luas. Hal ini seringkali dilakukan agar website utama tidak mengalami kendala dan proses pengembangan dapat berjalan baik.
Anda dapat juga membuat versi web yang sama apabila melakukan pengujian terhadap berbagai fitur di website baru, termasuk tampilannya. Daripada mengganggu website utama, Anda dapat memindahkan semua konfigurasi yang ada ke website cadangan atau website lain yang berbeda terlebih dahulu.
3. Ketika Ingin Memperluas Jangkauan Website ke Lokasi atau Domain Lain
Proses cloning website juga dapat dilakukan untuk menyebarkan website pada lokasi yang berbeda dengan tetap memastikan semua data dan struktur website tetap utuh.
Anda juga dapat melakukan cloning untuk membuat versi lokal dari situs alias multisite untuk pasar yang berbeda. Pada tahap ini, cloning website dapat dilakukan untuk membuat salinan website sebagai sebuah cadangan agar data-data lainnya tetap aman.
Cara Clone Website melalui Softaculous
Dalam menjalankan cara cloning website yang tepat, tidak jarang Anda akan membutuhkan aplikasi atau tools yang sesuai. Salah satunya yakni Softaculous yang merupakan sebuah auto-installer untuk menginstal berbagai aplikasi atau script terutama pada hosting dan web.
Dengan tools ini, proses cloning website tidak harus membutuhkan keahlian teknis yang khusus karena dapat digunakan secara mudah. Untuk menggunakannya, Anda dapat mengikuti beberapa langkah sebagai berikut:
- Login ke cPanel hosting Anda terlebih dahulu, baik melalui halaman clientzone atau melalui nama domain pada cPanel tersebut.
- Selanjutnya, klik menu Softaculous
- Pilih menu “All Installation”
- Klik menu “Clone” untuk memulai proses cloning website pada instalasi yang akan dipindahkan
- Ubah kolom “in directory” sesuai keinginan. Misalnya ingin mengubah alamat coba.dulu.org/wp ke coba.dulu.org.
- Sebagai catatan, jika Anda ingin melakukan cloning web dengan domain yang berbeda, sebaiknya pilih nama domain yang baru terlebih dahulu.
- Jika semua sudah siap, klik “Clone installation”
- Proses clone website sudah selesai. Selanjutnya, Anda bisa mencoba akses kembali nama domain yang sudah dicloning. Jika tampilannya sama persis, maka proses cloning website sudah berhasil.
Cara Cloning Website WordPress dengan Mudah
Proses cloning website WordPress umumnya memerlukan plugin, namun tidak jarang cara tersebut malah membuat developer merasa kesulitan bahkan mengalami risiko. Padahal, ada cara lain yang mudah dengan risiko yang lebih minim mengikuti langkah berikut:
1. Persiapan Hosting dan Domain yang Aktif
Sebelum melakukan cloning pada website, ada baiknya Anda sudah memiliki hosting dan domain yang aktif serta dapat diakses. Selain itu, pastikan juga sudah tersedia domain lain yang ingin di cloning dari domain yang pertama.
Anda juga perlu memiliki akses ke cPanel karena nantinya proses cloning website akan dilakukan pada cPanel tersebut. Pastikan juga pada domain kedua ini Anda dapat menggunakan web hosting yang lain maupun dijadikan sebagai Add-on domain.
Sebagai contoh, Anda ingin melakukan cloning terhadap web WordPress dari wp1.cobaweb.net ke wp2.cobaweb.net. Melalui proses cloning yang akan dilakukan, tampilan hingga berbagai konten yang ada pada web lama akan digunakan pada wp2.cobaweb.net sebagai web baru dalam satu cPanel yang sama.
2. Melakukan Backup File Website
Setelah login pada cPanel, langkah selanjutnya dalam proses cloning website yakni melakukan kompres file dan backup. Pertama-tama, lakukan compress file terlebih dahulu melalui menu File Manager kemudian pilih website yang akan dikompres dan dilakukan cloning web, misalnya website /wp1.cobaweb.net seperti pada contoh sebelumnya.
Selanjutnya, pilih file yang akan disalin dan di-backup, kemudian pilih Compress. Tentukan tipe compression dengan ekstensi .zip, kemudian tentukan nama file yang akan digunakan. Lakukan proses kompres dan tunggu selama beberapa saat. Jika sudah selesai, download file ZIP tersebut untuk digunakan dalam proses selanjutnya.
3. Proses Backup File Database
Saat akan melakukan backup, Anda mungkin ingin mengetahui website wp1.cobaweb.net menggunakan nama database apa. Meski demikian, Anda tidak perlu merasa khawatir karena hal ini dapat dicek pada file wp-config.php sebelum proses cloning website.
Jika sudah berhasil menemukan nama database, lanjutkan pada bagian PHPMyAdmin, kemudian klik database tersebut dan pilih menu Export. Lakukan metode Quick sebagai proses default dengan format SQL, lalu klik “Go”.
Jika sudah sampai tahap ini, proses backup pada file dan database sudah berhasil dan selesai dilakukan.
4. Upload File ke Website
Pada proses sebelumnya, Anda tentu sudah men-download file database berbasis zip, bukan? Di sinilah peran file tersebut yang akan di-upload ke dalam directory document root dari domain yang kedua atau dari contoh di atas yaitu wp2.cobaweb.net.
Proses upload ini dilakukan dengan mengetikkan domain path yang akan digunakan untuk aktivitas cloning website. Anda dapat menyalin nama domain tersebut pada kolom yang telah tersedia. Setelah di-upload, jangan lupa melakukan extract.
5. Buat Database dan Ubah Konfigurasi
Dikarenakan dalam proses cloning website nantinya memerlukan import file SQL Database, maka Anda perlu membuat database baru untuk menaruh file yang sudah diimpor tersebut. Pastikan username yang sudah dibuat telah berhasil ditambahkan pada database dengan notifikasi berwarna hijau dan keterangan “completed”.
Selanjutnya, ubah konfigurasi database pada wp-config.php sesuai dengan konfigurasi yang telah Anda buat sebelumnya. Jika proses pembuatan database dan ubah konfigurasi ini sudah berhasil dilakukan, maka proses cloning website dapat dilakukan dengan lebih cepat.
6. Import SQL
Jika Anda telah mengubah konfigurasi dan pengaturan pada database maupun file, maka langkah cloning website berikutnya adalah melakukan impor file SQL yang sebelumnya sudah Anda unduh. Proses import ini dilakukan pada database yang sudah Anda buat sebelumnya.
Caranya juga sederhana untuk dilakukan, yakni dengan memastikan kembali database yang dibuat sudah benar, kemudian pilih file SQL dari database yang dibuat. Pastikan ukurannya tidak lebih dari 50MB dengan format SQL. Klik “Go” untuk melanjutkan proses cloning website online.
7. Ubah Permalink
Apabila proses import selesai dilakukan, Anda akan mendapatkan notifikasi success dan queries executed. Adapun banyaknya queries akan sangat bergantung pada banyaknya database yang Anda miliki sesuai dengan file SQL yang sudah diimpor sebelumnya.
Jangan lupa untuk menyesuaikan tabel prefix sesuai dengan yang terdapat pada wp-config.php. Selanjutnya, ubah URL permalink ke domain yang diinginkan pada bagian URL dan home. Misalnya dari yang awalnya wp1 menjadi wp2.cobaweb.net.
Terakhir, coba akses kembali website domain kedua yang sudah Anda cloning tersebut. Apabila dari segi tampilan sama dengan domain yang sebelumnya, Anda mungkin perlu mengubah beberapa menu atau title agar sesuai dengan domain yang baru.
Kesimpulan
Itulah beberapa proses cloning website yang dapat dilakukan oleh Anda dengan mudah. Proses tersebut memang tidak sulit, namun perlu dilakukan secara teliti dan pastikan Anda telah memiliki akses ke cPanel untuk memastikan proses cloning berjalan dengan maksimal.
Dengan cara-cara di atas, Anda sebagai developer web tentu akan lebih mudah dalam membuat tampilan web tanpa harus memulainya dari awal. Hal ini lantaran template pada domain pertama masih dapat digunakan secara maksimal serta dengan hasil yang lebih optimal.
Apakah Anda ingin belajar lebih dalam mengenai SEO? Jangan ragu untuk menghubungi Omnirank. Cukup daftar gratis dan manfaatkan setiap service Omnirank yang tersedia secara lengkap sesuai kebutuhan campaign SEO Anda. Selamat mencoba ya!
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan cloning pada website?
Cloning website merupakan aktivitas penggandaan website yang dilakukan dengan menyalin seluruh konfigurasi maupun database dari website ke server lain.
2. Apakah cloning website aman?
Cloning website aman selama digunakan untuk tujuan yang bijak, non-komersial, serta bukan untuk melakukan pelanggaran atau kecurangan.
3. Kapan saat yang tepat untuk melakukan cloning website?
Anda dapat melakukan cloning website pada saat ingin menyalin semua konfigurasi SEO ke server atau domain yang berbeda, hingga membuat versi website yang lain untuk keperluan pengembangan.
4. Bagaimana melakukan cloning website yang mudah?
Anda dapat menggunakan tools seperti Softaculous atau langsung melalui WordPress.