Apa itu Engagement Rate? Cara Tracking di Google Analytics 4 (GA4)

oleh | 20 Jul 2024 | Basic, Technical SEO

Di Google Analytics 4, metric bounce rate sudah digantikan oleh metric engagement rate. Engagement rate adalah metric untuk mengukur persentase dari interaksi pengunujung dengan sebuah konten, seperti klik link di dalam konten, isi sebuah form, atau menghabiskan waktu yang banyak di dalam website tersebut.

Dengan begitu, situs yang tidak mempunyai elemen interaksi maupun hanya terdiri dari satu halaman sudah pasti mempunyai engagement rate yang rendah. Hal ini tentu disebabkan oleh tidak banyaknya aktivitas yang dilakukan pengguna di website yang memiliki minim halaman.

Terdapat tiga parameter untuk menentukan sebuah session termasuk engaged session atau tidak.

Sebuah engaged session adalah:

  • Sebuah page view session yang bertahan lebih dari 10 detik
  • Sebuah session yang terdapat minimal 1 conversion event
  • Sebuah sesion yang terdapat 2 atau lebih page views per session.

Apakah masih ada Bounce Rate di Google Analytics 4?

Engagement Rate vs. Bounce Rate

Mari kita bandingkan perbedaan definisi bounce rate dan engagement rate di GA4 dilansir dari orbitmedia.com:

Jadi Anda dapat lihat bahwa Engagement rate adalah gabungan dari beberapa element. Hal ini membuat Anda lebih memiliki gambaran terkait bagaimana interaksi user di website Anda.

Saya sendiri lebih suka metrics Engagement Rate karena lebih relevan dengan behaviour user saat ini.

Berikut adalah contoh dari bounce rate vs engagement rate:

Cara Perhitungan Engagement Rate di Google Analytics 4

Formula engagement rate dari Google adalah sebagai berikut:

Engagement rate = Number of Engaged Sessions / Total Number of Sessions * 100.

Cara hitung engagement rate adalah total dari engaged sessions, dibagi dengan total sessions (engaged atau tidak), GA4 menghitung engagement rate website dalam persentase.

Misalnya Anda memiliki total 15.000 session dalam sebuah halaman website, dan 800 session diantaranya adalah engaged ke website Anda, maka engagement rate nya adalah:

(1.000 / 15,000) * 100 = 6.6%.

Berapa Average Engagement Rate di Google Analytics 4?

Pertanyaan ini sekaligus untuk menjawab tentang “berapa rata-rata engagement rate yang ideal?”. Berikut adalah hasil studi dari Orbitmedia.com setelah install 65 website dengan GA4:

Average engagement rate adalah 55%.

Engagment rate dari Organic search sedikit lebih tinggi dibandingkan traffic source lainnya. Ini menunjukkan bahwa pengunjung yang masuk ke website secara tradisional dari Google Organic, akan lebih engaged dibandingkan pengunjung dari Iklan berbayar (Paid Search).

Engagement Rates by Industry

Sedangkan studi lain yang dilakukan oleh Portent.com untuk melihat engagement rates dari masing-masing industri, berdasarkan analisa dari 65 website di tahun 2023 adalah sebagai berikut:

Engagement Rates by Company Type

Dan berikut adalah average engagement rate di GA4 berdasarkan tipe perusahaan, dimana website B2B (Business to Business) memiliki engagement rate yang sedikit lebih rendah dibandingkan website B2C (Business to Customer). Menurut saya ini sangat masuk akal karena website B2C cenderung lebih banyak menu dan pilihan yang dapat dilihat oleh customer.

Fungsi Metrik Engagement Rate

1. Sebagai indikator evaluasi

Agar lebih sukses dalam mengelola suatu situs web, Anda juga perlu melakukan penilaian dan evaluasi menyeluruh. Salah satunya dengan melihat seberapa banyak kunjungan yang ada di situs dan bagaimana respon pengunjung terhadap situs yang Anda kelola tersebut dari sisi engagement rate.

Jika banyak pengunjung yang meninggalkan website atau tidak klik link atau menu apapun dari website Anda, maka Anda harus mencari penyebabnya. Apakah loading web yang lama, adanya pop-up yang mengganggu, atau hal-hal lainnya. Melakukan evaluasi berdasarkan engagement rate ini penting supaya situs Anda menjadi lebih baik lagi.

2. Meningkatkan kualitas website

Setelah mengevaluasi apa yang kurang dari situs Anda, penting juga untuk memastikan cara apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas website tersebut. Sebagai contoh dengan membuat konten yang lebih lengkap pembahasannya disertai dengan contoh gambar, maka pengunjung akan lebih betah berada di situs tersebut.

Bisa juga dengan membuat internal link yang akan menghubungkan satu konten ke konten yang lain. Hal ini akan membuat pengunjung merasa penasaran lalu mengklik konten berikutnya. Angka engagement rate juga akan meningkat.

Pentingnya Memperhatikan Engagement Rate

Sebagai bagian dari penilaian suatu situs web, engagement rate adalah hal yang wajib diperhatikan oleh setiap pemilik web atau blog. Berikut beberapa alasan penting mengapa Anda harus mulai aware dengan engagement rate:

1. Mengukur efektivitas website

Saat angka rasio engagement rate suatu website rendah atau menurun, sebagai pemilik website sudah pasti Anda harus mulai mengevaluasi apakah website tersebut efektif atau tidak. Beberapa hal penting seperti informasi dan kecepatan website menjadi salah satu pengukurannya.

Jika informasi yang disampaikan terlalu rumit untuk dipahami, pengunjung tentu akan merasa bosan dan tidak akan berlama-lama pada situs web tersebut. Loading web yang lambat juga menjadi salah satu pemicu menurunnya angka engagement rate pada sebuah situs website.

2. Memastikan relevansi konten

Tidak hanya informasi yang sulit dipahami, konten yang kurang relevan dengan target audiens juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa angka engagement rate begitu rendah. Hal ini tentu wajib menjadi perhatian karena pengunjung tidak akan menghabiskan banyak waktu di website tersebut.

Cek kembali apakah konten yang dibuat sudah sesuai dengan target audiens yang diharapkan. Pastikan kembali konten dan informasi tersebut mudah dipahami serta memiliki tampilan yang baik guna menarik kembali atensi pengunjung website.

3. Mengevaluasi rasio konversi

Pengunjung web yang langsung keluar dari situs atau blog kemungkinan besar tidak akan dapat dikonversi menjadi pembeli atau pelanggan. Hal ini wajib dicegah dengan memastikan situs yang mudah diakses sehingga angka rasio engagement rate menjadi tinggi.

Angka conversion rate yang rendah niscaya akan meningkat apabila disertai dengan peningkatan kualitas konten dan tampilan website. Calon pembeli juga akan berubah menjadi pembeli saat website menampilkan konten dan petunjuk yang akan mempermudah proses transaksi.

4. Menjaga pengalaman pengguna

Selain konten, rasio engagement rate adalah hal yang harus dijadikan bahan evaluasi bagi tim desain dan UX. Bagaimanapun, angka engagement rate yang rendah juga dapat disebabkan oleh desain yang kurang rapi, copywriting yang terlalu sulit dimengerti, hingga berbagai kekurangan lainnya dari sisi user experience.

Banyaknya hal yang membuat pengunjung merasa sulit mengakses situs web Anda tentu akan membuat mereka cepat-cepat meninggalkan situs tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyederhanaan dan perbaikan situs guna meningkatkan pengalaman pengguna di situs tersebut.

Cara Meningkatkan Engagement Rate

Seperti yang sudah dijelaskan, meningkatkan engagement rate menjadi hal yang sangat penting. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan kecepatan loading website. Pasalnya, tidak jarang pengunjung mengurungkan niatnya mengakses situs karena website yang loading-nya lebih dari beberapa detik.

Sangat penting untuk menghindari hal-hal yang akan merusak pengalaman pengguna dalam mengakses website tersebut. Meminimalisir pop-up yang mengganggu tampilan dan keterbacaan konten juga menjadi salah satu cara yang ampuh untuk meningkatkan engagement rate.

Mengapa Engagement Rate Rendah?

Berikut hal-hal yang dapat menyebabkan angka engagement rate pada website rendah:

1. Pengunjung hanya mencari informasi

Anda mungkin berpikir jika konten yang disediakan kurang menarik, padahal bisa saja pengunjung memang hanya ingin mencari informasi tanpa melakukan transaksi. Hal ini tentu bisa menurunkan angka rasio engagement rate karena kunjungan pengunjung yang memang hanya sebentar.

2. Trafik berbayar dari media sosial

Iklan berbayar dari media sosial yang mengarah pada website Anda juga seringkali berpengaruh terhadap rendahnya engagement rate. Hal ini bisa menurunkan engagement rate karena pengunjung akan lebih sering kembali ke laman awal media sosialnya dibanding harus terus mengakses web tersebut.

3. Penggunaan perangkat mobile

Rendahnya engagement rate juga dapat terjadi, terutama pada pengguna mobile. Pengunjung dari perangkat mobile lebih sering keluar sehingga situs Anda mendapatkan angka engagement rate yang rendah. Jadi, bukan semata-mata karena konten website Anda yang kurang menarik, ya!

Faktor yang Mempengaruhi Performa Engagement Rate

Rendahnya angka engagement rate adalah hal yang harus diwaspadai. Oleh karena itu, penting mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan dan mempengaruhi performa rasio engagement rate tersebut. Berikut beberapa faktor utama yang sering berpengaruh:

1. Kemudahan akses website

Kemudahan dalam mengakses website sudah diperhatikan pada saat awal membuka suatu halaman. Apabila dalam tahapan awal user sudah mengalami kendala seperti loading yang lama, sulit melakukan refresh, bahkan adanya bug tentu akan menimbulkan kesan yang buruk.

Oleh karena hal tersebut, pengecekan secara berkala menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan demikian, tingkat aksesibilitas website akan semakin mudah dan pengguna dapat mengakses website secara lebih leluasa.

2. UI/UX pada website

Memastikan turunnya angka bounce rate adalah sebuah keharusan jika ingin website bisnis Anda berjalan dengan lancar. Salah satu caranya dengan mengecek apakah UI dan UX website sudah memiliki performa yang baik. Berikut beberapa aspek yang harus diperhatikan:

a. Mobile friendly

Pastikan kembali apakah situs tersebut dapat beradaptasi dengan berbagai perangkat, seperti handphone, laptop, hingga tablet. Website yang kurang ramah terhadap semua perangkat tentu akan menurunkan keinginan user untuk kembali berkunjung ke web tersebut.

b. Adanya gambar dan video

Menyertakan sejumlah gambar atau video dalam konten-konten di website juga bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan performa website. Pilih gambar atau video dengan kualitas yang tinggi serta relevan dengan topik yang ditampilkan.

c. Responsivitas website

Selain menurunkan apa itu bounce rate, memastikan desain web yang responsif juga akan memberikan pengalaman yang baik kepada pengunjung website. Misalnya dengan mempermudah proses zoom-in dan zoom-out maupun otomatisasi tampilan sesuai perangkat user.

3. Penyajian konten yang berkualitas

Konten yang disajikan dalam suatu website juga memiliki pengaruh yang besar terhadap persentase engagement rate. Untuk itu, diperlukan beberapa hal untuk menghasilkan konten yang berkualitas guna menunjukkan hasil dan performa website yang baik.

Beberapa contohnya dengan membuat judul yang menarik, penggunaan heading yang mudah dipahami, kata kunci (keyword) yang relevan, hingga menambahkan gambar atau video yang tepat. Dengan demikian, pengunjung akan lebih nyaman untuk mengakses blog atau website Anda secara keseluruhan.

4. Menghindari penggunaan pop-up yang berlebihan

Salah satu faktor engagement rate yang rendah adalah banyaknya iklan dan pop-up yang mengganggu. Pop-up memang menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan calon pelanggan potensial, apalagi jika terdapat keterangan promo atau diskon tertentu.

Sayangnya, strategi ini akan menjadi kurang efektif jika muncul terus-menerus. Selain mengganggu tampilan website, konsentrasi pengunjung juga akan ikut terganggu. Apabila iklan tersebut terus bermunculan, pengunjung akan merasa tidak nyaman dan langsung meninggalkan web.

Indikator Penting untuk Menilai Kualitas Website

Penting untuk diketahui jika engagement rate adalah salah satu indikator yang penting dalam menilai kualitas suatu website. Adapun caranya dengan melihat berapa total persentase ketertarikan pengunjung terhadap sebuah halaman web.

Rasio engagement rate sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari kualitas dan relevansi konten, konten yang menarik, mudah dibaca, kecepatan loading website, kemudahan akses, hingga tampilan desain web. Sebagai pemilik web, optimalisasi menjadi hal yang sangat penting dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan faktor-faktor tersebut.

Jika website sudah mempunyai kualitas yang baik, pengunjung tentu akan lebih betah untuk berada di website tersebut. Angka engagement rate akan meningkat seiring dengan peningkatan kualitas website dan kenyamanan pengunjung dalam mengaksesnya.

Demikian beberapa hal mengenai rasio engagement rate yang harus diperhatikan secara detail oleh para pemilik website.

Apabila Anda tertarik untuk optimasi website secara maksimal, segera hubungi Omnirank dan dapatkan hasil analisa website Anda gratis. Selamat mencoba!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *