Pemilik website diharuskan untuk bisa menjaga loading website tetap cepat karena loading website yang terlalu lama cenderung membuat pengunjung meninggalkan website. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mempercepat website adalah dengan cara mengaktifkan GZip Compression yang ada di website.

Untuk yang belum mengetahui caranya mengaktifkan proses tersebut, baca ulasan di bawah ini agar tahu caranya seperti apa.

Apa Itu GZip Compression?

GZip Compression merupakan sebuah proses kompresi otomatis yang terjadi di website secara real time. Saat ada pengguna internet yang mengunjungi website, selanjutnya  aplikasi browser yang digunakan akan langsung mengecek proses tersebut sudah aktif atau belum.

Pengecekan tersebut dilakukan dengan mendeteksi header “content-encoding: GZip” sudah ada di website atau belum. Kalau ternyata header tersebut berhasil terdeteksi, berarti file yang nantinya akan ditampilkan merupakan file yang sudah dikompres. Kalau ternyata tidak ditemukan, berarti file yang bisa dilihat oleh pengunjung website merupakan file yang ukurannya masih asli.

Biasanya, kalau proses ini belum diaktifkan akan muncul peringatan error pada tools pengecekan kecepatan saat pemilik website sedang mengecek kecepatan websitenya.

Meskipun GZip Compression bisa mengompres file, tetapi tidak semua jenis file yang ada di website bisa secara otomatis dikompres karena file-file yang akan dikompres hanya JavaScript, JSON, HTML, CSS dan XML. Jadi, kalau mau mengompres file sebaiknya perhatikan dulu jenis filenya agar prosesnya bisa berjalan lancar.

Manfaat GZip Compression

GZip compression mempunyai banyak sekali manfaat, untuk tahu lebih jelas manfaatnya apa saja bisa lihat penjelasannya berikut ini.

1. Memperkecil ukuran data

Dengan menggunakan compression nantinya pemilik website bisa mengurangi ukuran data dengan sangat mudah. Hampir semua jenis data bisa diperkecil ukurannya dengan tool ini.

Kalau data yang sudah tersimpan di website terlalu besar ukurannya memang harus diperkecil karena ukuran data yang terlalu besar bisa menyebabkan kecepatan website menjadi berkurang. Jadi, kalau menemukan data yang sudah terlalu banyak sebaiknya dikurangi ukurannya dengan memanfaatkan compression.

2. Mampu menghemat ruang penyimpanan

Website memang memiliki ruang penyimpanan yang terbatas, adakalanya ruang penyimpanan tersebut habis dikarenakan terlalu banyak data yang tersimpan di website.

Biasanya ruang penyimpanan yang sudah habis bisa menyebabkan website menjadi lambat. Kalau sudah seperti itu, bisa langsung gunakan GZip Compression agar ukuran data mengecil sehingga ruang penyimpanan masih tersisa untuk digunakan memenuhi kebutuhan lainnya.

3. Mempercepat proses transfer data

Kecepatan transfer data bisa meningkat dikarenakan data-data yang ditransfer dari komputer ke server atau dari server ke komputer ukurannya kecil. Sebelum data-data tersebut diperkecil pasti proses transfer data tidak akan cepat karena untuk mengirim data yang besar membutuhkan waktu yang cukup lama.

Untuk bisa merasakan manfaat GZip Compression maka pemilik website harus mengaktifkan proses tersebut terlebih dahulu supaya semua data yang masuk ataupun data yang keluar dari website bisa kecil ukurannya.

Cara Kerja GZip Compression

Kalau ingin memahami proses ini maka ada baiknya untuk mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara kerja sebuah website dan harus tahu caranya check GZip Compression. Cara kerjanya sendiri adalah saat ada pengguna internet mengetik alamat website di aplikasi browser, selanjutnya aplikasi tersebut akan mengirim permintaan ke server utama website.

Setelah server tersebut menerima permintaan akan langsung diproses permintaan tersebut dengan cara mengambil file yang ada di database. File tersebut akan langsung dikirim ke aplikasi browser. Proses ini bisa berlangsung lama apabila data yang dikirim ukurannya besar dan bisa cepat apabila ukuran filenya kecil.

GZip Compression mempunyai peranan dalam proses transfer atau pengiriman data tersebut dan perannya adalah bisa menghasilkan file terkompresi atau ZIP ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan data asli. File yang ukurannya kecil tersebut bisa menghemat bandwidth website dan bisa juga mempercepat waktu transfer data dari server web atau sebaliknya.

Setelah itu, aplikasi browser bisa menerima file yang sudah dikompres, kemudian akan membuka atau akan mengekstrak kompresi file yang dikirim server website. Jadi, bisa dikatakan kalau GZip ini bisa mempermudah dan mempercepat server dalam proses mengirimkan file dan menerima file dari perangkat yang digunakan pengguna internet.

Jadi, kalau mau membuat sebuah website baik dimanfaatkan untuk menjual, mempromosikan produk atau hanya untuk menjadi tempat membagikan informasi sebaiknya pelajari dulu GZip agar tidak bermasalah saat harus memperkecil data produk atau data penting lainnya di website.

Cara Mengecek Apakah GZip Compression Sudah Aktif di Website Anda

Setelah mengetahui manfaat selanjutnya harus mengetahui cara mengecek GZip sudah aktif atau belum dan harus tahu juga GZip compression level. Untuk bisa mengetahui GZip sudah aktif atau belum caranya sangat mudah bisa menggunakan dua cara berikut ini.

1. Menggunakan GZip Compression Test

Sekarang ini sudah banyak sekali alat yang bisa digunakan untuk mengecek website sudah mengaktifkan kompresi GZip atau belum.

Tool: https://www.giftofspeed.com/gzip-test/

Setelah itu, tinggal mengklik menu periksa kompresi atau menu lain yang memiliki fungsi sama. Jika sudah melakukan langkah ini, selanjutnya pemilik website akan langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan berupa catatan mengenai informasi status GZip sudah aktif atau belum diaktifkan.

2. Memakai Aplikasi Browser

Untuk menggunakan cara kedua ini, maka perlu mengetik alamat website di aplikasi browser terlebih dahulu. Selanjutnya klik kanan di halaman browser dan pilih menu periksa (Inspect).

Kemudian klik di bagian tab Jaringan (Network), selanjutnya pilih salah satu sumber data (resources) agar bisa melihat kontennya. Jika sudah klik tab header dan cari tahu metode kompresi yang sudah digunakan website. Informasi ini biasanya akan bisa dilihat di bagian bawah response headers.

Source: hubspot.com

Cara Mengaktifkan (Enable) GZip Compression di WordPress

Pemilik website yang sudah mengecek status GZip dan menemukan bahwa GZip belum aktif jangan merasa takut karena ada banyak sekali cara yang bisa digunakan untuk mengatasinya. Kalau untuk saat ini ada tiga cara mengatasi enable GZip compression yang bisa digunakan dan berikut penjelasannya.

1. Memakai Plugin W3 Total Cache

Cara mengaktifkan GZip compression WordPress adalah install plugin W3 Total Cache terlebih dahulu. Kemudian buka menu performance, pilih menu browser cache, beri centang di bagian Enable HTTP GZip compression.

Jika sudah memberikan centang tersebut jangan lupa menyimpan perubahan dengan memilih menu save changes. Kalau perubahannya sudah disimpan berarti GZip yang ada di website sudah sepenuhnya aktif. Jika statusnya belum berubah bisa coba untuk mencoba tool lain atau mengulang langkah dari awal lagi

2. Edit File .htaccess

Kalau tidak berhasil menggunakan cara yang pertama tadi maka bisa menggunakan cara yang kedua ini yaitu dengan cara mengedit file .htaccess. Bila menggunakan cara ini bisa memakai dua langkah yaitu dengan memanfaatkan mod_deflate dan bisa juga dengan menggunakan mod_GZip. Kalau ingin bisa cepat mengaktifkan GZip maka bisa menggunakan cara mod_deflate.

Jika ingin menggunakan mod_deflate maka perlu menambahkan coding yang ada di bawah ini terlebih dahulu di bagian htaccess agar GZip compression aktif.

<IfModule mod_deflate.c>

AddOutputFilterByType DEFLATE text/html

AddOutputFilterByType DEFLATE text/css

AddOutputFilterByType DEFLATE text/javascript

AddOutputFilterByType DEFLATE text/xml

AddOutputFilterByType DEFLATE text/plain

AddOutputFilterByType DEFLATE image/x-icon

AddOutputFilterByType DEFLATE image/svg+xml

AddOutputFilterByType DEFLATE application/rss+xml

AddOutputFilterByType DEFLATE application/javascript

AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-javascript

AddOutputFilterByType DEFLATE application/xml

AddOutputFilterByType DEFLATE application/xhtml+xml

AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font

AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-truetype

AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-ttf

AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-otf

AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-opentype

AddOutputFilterByType DEFLATE application/vnd.ms-fontobject

AddOutputFilterByType DEFLATE font/ttf

AddOutputFilterByType DEFLATE font/otf

AddOutputFilterByType DEFLATE font/opentype

# For Older Browsers Which Can’t Handle Compression

BrowserMatch ^Mozilla/4 GZip-only-text/html

BrowserMatch ^Mozilla/4\.0[678] no-GZip

BrowserMatch \bMSIE !no-GZip !GZip-only-text/html

</IfModule>

Kalau ingin mencoba cara mengaktifkan GZip compression dengan memanfaatkan mod_GZip maka perlu menuliskan coding yang ada di bawah ini.

<ifModule mod_GZip.c>

mod_GZip_on Yes

mod_GZip_dechunk Yes

mod_GZip_item_include file \.(html?|txt|css|js|php|pl)$

mod_GZip_item_include mime ^application/x-javascript.*

mod_GZip_item_include mime ^text/.*

mod_GZip_item_exclude rspheader ^Content-Encoding:.*GZip.*

mod_GZip_item_exclude mime ^image/.*

mod_GZip_item_include handler ^cgi-script$

</ifModule>

Setelah menuliskan kode yang ada di kedua cara yang disebutkan di atas tadi nantinya file-file yang masuk ke dalam website ataupun file yang keluar dari website ukurannya akan lebih kecil. Karena GZip compression sudah aktif sehingga proses kompres file akan berjalan secara otomatis.

3. Mengedit File nginx.conf

Cara yang terakhir ini bisa digunakan apabila server website yang digunakan adalah NGINX. Jadi, sebelum menggunakan cara ini ada baiknya untuk mengecek terlebih dahulu server yang digunakan jenisnya apa.

Untuk mengaktifkan GZip compression di server NGINX sebenarnya tidak berbeda jauh dengan cara yang sebelumnya karena sama-sama harus menambahkan sebuah kode. Kode yang ditambahkan nantinya akan diletakkan di file nginx.conf. Kode yang harus ditambahkan ada di bawah ini.

GZip on;

GZip_disable “MSIE [1-6]\.(?!.*SV1)”;

GZip_vary on;

GZip_types text/plain text/css text/javascript image/svg+xml image/x-icon application/javascript application/x-javascript;

Setelah menuliskan kode tersebut jangan lupa untuk mengecek GZip compression sudah aktif atau belum dengan menggunakan website tes atau alat tes. Dengan melakukan pengecekan ini nantinya bisa mengetahui file-file apa saja yang sudah dikompres.

Setelah optimasi dari sisi performa website, Anda dapat optimasi SEO lanjutan dari sisi link building dengan Omnirank .

Omnirank Team

Article by Omnirank Team

Omnirank Team adalah SEO enthusiast yang memastikan seluruh artikel yang di publish bermanfaat untuk Anda.