Omnirank.id – Halo sahabat Omni! Ketika ada halaman web yang konten-kontennya mirip, canonical SEO penting untuk digunakan. Karena jika tidak, maka sistem search engine bisa saja memperhatikan salah satunya saja. Pada kasus yang serius, setiap halaman tersebut bisa saja dianggap tidak valid oleh Google.

Canonical URL punya peran penting untuk memastikan kualitas SEO pada suatu web, simak lebih lanjut seputar definisi dan bagaimana cara penerapannya.

Pengertian Canonical URL?

Jika canonical URL ini tidak kunjung diterapkan, bisa saja visibilitas page tidak cukup optimal, halaman terkait bisa saja tidak dapat terindex karena konten mirip tersebut. Sehingga sangat penting untuk setiap pemilik website memahami dengan baik apa itu yang dimaksud dengan canonical url ini.

Tag kanonik merupakan salah satu elemen pengembangan situs dalam mengantisipasi duplikasi konten pada situs tersebut. Canonical URL berarti URL otoritatif pilihan, inilah URL utama untuk webpage tertentu. Saat URL canonical ini digunakan, maka mesin pencari bisa lebih mudah mencari tahu URL mana yang patut diindeks untuk selanjutnya muncul pada search results. Misalkan ada dua webpage berbeda, tapi konten-kontennya yang sama, sementara URL-nya jelas berbeda.

Walau pun berisikan konten yang mirip, sistem search engine akan menganggap halaman-halaman itu sebagai webpage berbeda. Jika ini dibiarkan, maka sistem bisa menganggap web tersebut tidak cukup orisinal, lalu rank SEO bisa saja terancam. Pada saat canonical URL diterapkan, sistem bisa memahami web page tersebut merupakan page yang sama dan diakses dari URL berbeda.

Selanjutnya sistem bisa mempertimbangkan web page berdasarkan canonical URL untuk dijadikan main page sekaligus bisa memperkuat ranking SEO. Jika tujuan Anda memang untuk membuat web page yang optimal, maka harus dipahami terlebih dahulu seputar canonical SEO ini. Dalam menerapkan tag Canonical untuk halaman situs, bisa dengan edit HTML code lalu gunakan [link rel=”canonical”].

Tag tersebut digunakan untuk URL yang utama sehingga perlu dicek kembali detail URL-nya. Karena berhubungan dengan bahasan HTML, maka URL canonical bisa diartikan snippet kode berbahasa HTML untuk menentukan main page sekaligus melindunginya dari potensi duplikasi. Dengan penggunaan tag canonical tersebut, maka bisa membedakan konten pada URL berbeda.

Melalui tag ini, maka bisa ditampilkan bentuk asli dari suatu konten web page supaya bisa optimal terindeks sistem SERP. Sebagai contoh misal Anda punya website, di dalam website tersebut terdapat artikel-artikel seputar panduan memilih hp. Dari tiap artikel tersebut bisa saja satu sama lain bersaing sehingga inilah yang dinamakan ‘kanibalisme’ konten.

Agar hal seperti itu bisa dihindari, maka perlu penggunaan untuk salah satu artikel. Misal ada 4 artikel yang mirip temanya yaitu seputar tips memilih HP, maka Anda bisa memilih yang terlengkap atau paling informatif untuk disematkan canonical. Tujuan dari penyematan canonical ini sendiri agar halaman yang dipilih yang nantinya bisa memungkinkan dapat ranking tinggi oleh search engine.

Sementara untuk halaman sejenis lain tidak mendapat peringkat, dengan kata lain tidak ada kanibalisme konten. Intinya canonical ini berarti halaman tertentu yang dijadikan perwakilan terbaik dibandingkan dengan halaman-halaman lainnya yang mirip pada suatu website. URL canonical merupakan URL paling utama pada sejumlah URL lain dengan konten-konten yang saling mirip.

Bukan hanya dapat mencegah potensi permasalahan duplikasi konten saja, tapi bisa juga meningkatkan kekuatan SEO pada website. Penerapan canonical ini punya hubungan erat dengan URL untuk mendapat peringkat menjanjikan di SERP. Maka dari itu, implementasi canonical merupakan salah satu teknik dalam SEO untuk memberi sinyal pada Google kalau halaman tertentu perlu mendapat peringkat meski ada kemiripan konten.

Mengapa Canonical URL Penting Untuk SEO?

Fungsi utama dari canonical ini yaitu mencegah dampak dari duplikasi konten atau keberadaan konten-konten yang saling mirip pada suatu situs. Melalui implementasi canonical, dapat memberi pemberitahuan terhadap sistem search engine seputar page mana yang dapat menjadi page untuk diindex oleh mereka.

Jika kita membicarakan seputar SEO, maka sudah pasti duplikasi itu bisa berefek buruk terhadap performa website atau tidak ramah SEO. Bisa saja halaman tidak dapat muncul pada SERP karena duplikasi tersebut. Google pada dasarnya juga kurang berarah pada duplikasi konten, hal ini dapat menyulitkan kinerja search engine tersebut.

Sistem Google bisa saja sulit dalam memilih page mana yang perlu diindeks lalu diberikan rank kalau ada kasus duplikasi konten pada satu situs. Sistem mesin pencari sangat memungkinkan menganggap artikel yang mirip, tapi detail URL-nya berbeda sebagai page terpisah. Pandangan Google akan sedikit berbeda dengan pandangan user yang bisa saja menganggap page-page tersebut sama.

Pada saat canonical tidak diterapkan, selanjutnya mesin pencari akan memilih sendiri page mana yang lebih diutamakan. Bot Google biasanya memilih page tertentu yang terlengkap atau dianggap paling berguna bagi user, lalu menandai page tersebut sebagai canonical. Page inilah yang akan lebih rutin ‘dirayapi’ atau di-crawl search engine.

Page lain pada website sama, bisa saja dianggap sebagai potensi duplikat sehingga pada akhirnya jarang dirayapi. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka search engine dapat menentukan halaman secara keliru. Ada kemungkinan page utama yang Anda inginkan diberi ranking tinggi malah tidak diutamakan Google. Agar lebih jelas lagi, simak beberapa alasan mengapa canonical SEO itu sangat penting.

1. Membantu Menentukan URL

Salah satu potensi performa SEO yang buruk yaitu jika terjadi duplikasi konten. Hal tersebut dapat membuat suatu web page tidak bisa muncul dengan mudah di SERP atau hasil pencarian. Adanya duplikasi tersebut juga bisa berdampak pada detail hal lain seperti berkurangnya crawl budget pada konten terkait.

Sistem search engine pada dasarnya tidak menyetujui duplikasi, indexing akan lebih susah diproses karena hal tersebut. Sangat penting memanfaatkan tag canonical karena dasar permasalahan tersebut. Meski sering dianggap sepele, kanonik ini bisa berpengaruh ke berbagai sisi struktur website untuk sesuai dengan pedoman SEO.

Melalui penerapan canonical SEO, maka duplikasi bisa dicegah dengan baik. Pada saat digunakan, canonical bisa membuat indexing yang dilakukan Google dapat menelusuri konten tertentu lalu menganggapnya sebagai yang original atau konten asli. Lalu kemudian canonical akan mendefinisikan artikel atau konten menjadi konten representatif dibandingkan konten mirip lain misal karena detail kata kunci mirip.

Kalau ada situs lain yang melakukan serangkaian duplikasi artikel Anda, maka artikel pada web tersebut bisa dianggap duplikasi oleh search engine. Jika suatu konten dianggap duplikasi, maka kemungkinan besar tidak dapat punya peringkat menjanjikan pada pencarian.

2. Memudahkan Pelacakan Produk atau Topik Konten

Mengapa Anda harus memakai canonical SEO? Karena bisa membuat pelacakan topik atau produk lebih mudah. Search engine bisa menampilkan artikel atau konten Anda berdasarkan struktur keyword terkait keyword aslinya. Untuk lebih jelasnya misal contoh Anda menerapkan keyword “tips optimasi struktur website SEO” untuk artikel Anda.

Website Anda akan otomatis dioptimasi berdasarkan keyword lain tapi yang masih berkaitan dengan kata kunci utamanya. Pada saat pengguna internet mengetik keyword lain tapi berhubungan dengan keyword situs Anda, situs Anda tetap bisa tampil berdasarkan keyword lain yang masih relevan tersebut. Maka dari itu, canonical sangat disarankan untuk digunakan karena bisa membantu sistem melacak topik artikel/ konten.

3. Menggabungkan Sinyal Tautan (Link)

Pada saat terdapat versi-versi page yang mengumpulkan sinyal atau otoritas dari link, maka canonical dapat menunjang penggabungan otoritas tersebut. Lalu apa manfaatnya? Dengan penggabungan tersebut, maka bisa menunjang peningkatan ranking page pada hasil SERP. pencarian. Alasannya karena sistem search engine memproses otoritas yang berasal dari sumber-sumber link mengarah menuju URL canonical.

Bagaimana Cara Menerapkan Canonical SEO?

Bagi beberapa orang, mungkin cukup bingung dengan bagaimana canonical SEO ini bekerja. Sistem kerja canonical memang cukup unik pada saat memproses URL situs lalu mengelompokkan konten homogen pada kesatuan URL atau main URL. Bukan hanya itu, setelah sudah dikelompokkan, maka tag akan berlanjut dengan memastikan URL kanonik bisa meraih visibilitas memadai.

Sistem tag canonical yaitu untuk menandakan seputar keaslian atau orisinalitas suatu konten. Peran tag canonical bisa memberitahu sistem Google akan page mana yang niatnya Anda ajukan untuk masuk pada SERP. Meski terdapat konten-konten mirip, tapi page yang Anda tuju bisa dianggap konten yang unik atau tidak dianggap sebagai kasus duplikasi.

Melalui penerapan canonical SEO, Google bisa terbantu dalam beberapa prosesnya yaitu seperti memproses nilai-nilai ranking atas beberapa konten homogen ke kesatuan URL. Melalui URL tersebut, search engine selanjutnya bisa menerjemahkan konten sesuai dengan URL tersebut.

Inilah yang akan muncul menjadi konten original dan punya potensi memadai untuk terdapat urutan tinggi hasil pencarian. Untuk memahami penerapan canonical, cara implementasi canonical SEO adalah sebagai berikut:

A. Gunakan URL Mutlak

Untuk menjamin penerapan canonical sukses, maka pertimbangkan untuk pakai URL mutlak dalam prosesnya. Inilah saran terbaik berdasarkan cara kerja Google supaya canonical bisa berperan efektif. Anda lebih baik hindari penggunaan seperti:

 

<link rel=”canonical” href=”/example/”/>.

 

Lalu penggunaan seperti apa yang seharusnya diterapkan? Pertimbangkan untuk memakai URL asli, misalnya seperti berikut:

 

<link rel=”canonical” href=”https://our-website.com/example/”/>.

 

Jika ingin hasil optimal, maka Anda perlu gunakan tag canonical seperti itu.

B. Gunakan Huruf Kecil Untuk URL

Meski dianggap sepele, hal satu ini termasuk penting yaitu memakai lowercase pada saat mengetikkan detail canonical. Perlu Anda ingat bahwa sistem search engine bisa menganggap upper case dan lower case itu berbeda pada detail URL. Karena alasan tersebut, tag canonical harus dipastikan memakai lower case.

C. Pakai Versi Domain Yang Tepat

Gunakan HTTPS pada website SSL alih-alih memakai HTTP dalam menjelaskan URL. Mengapa? Karena jika Anda memakai HTTP saja, maka sistem mesin pencari dapat saja keliru dalam memproses tag canonical sehingga hasilnya tidak cukup baik.

D. Aplikasikan Tag Kanonik Dari Referensi Sendiri

Disarankan untuk memakai referensi sendiri. Saat referensi tersebut dipakai, maka referensi menjadi canonical URL di page yang menuju page itu sendiri.

E. Pilih Satu Tag Kanonik Setiap Halaman

Disarankan juga untuk menentukan satu saja tag canonical pada tiap page. Kalau suatu page punya tag-tag kanonik berbeda, maka sistem search engine bisa mengabaikannya begitu saja. Artinya yaitu website tidak cukup optimal diindeks, potensi muncul pada peringkat tinggi hasil SERP pun menjadi rendah.

Kurang lebih seperti itulah beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam penerapan canonical SEO. Salah satu paten konsep utama dari search engine yaitu berusaha tidak memperlihatkan konten duplikasi untuk menjaga kualitas SERP. Maka dari itu, penentuan URL canonical harus di page utama.

Dengan begitu, maka page tersebut yang bisa difokuskan untuk meraih visibilitas menjanjikan. Memanfaatkan tag ini bisa memberi sinyal pada sistem Google mengenai page dengan tag tersebut homogen dengan page lain. Lalu Google bisa menggabungkan sinyal-sinyal rank konten-konten homogen ke kesatuan URL.

Pada dasarnya canonical tag itu punya hubungan erat dengan penggunaan URL, tag ini akan memberikan URL tertentu untuk disematkan peringkat nilai-nilai SERP. Tapi tidak mesti canonical ini menjadi dasar utama untuk mendapat ranking SERP menjanjikan. Jadi, masih ada beberapa faktor lain yang tetap harus diperhatikan.

Sistem mesin pencari bisa saja tetap mengabaikan karena kualitas konten tidak cukup memadai dan berbagai faktor-faktor lainnya. Walau bukan menjadi faktor utama, tapi tetap pendekatan canonical SEO ini sangat disarankan untuk diterapkan.

Contoh Canonical URL

Karena berbagai aspek tertentu, bisa saja terjadi duplikasi konten. Kemiripan artikel atau konten pada suatu website itu hal yang cukup umum tapi tetap harus diantisipasi dampaknya. Untuk memahami lebih lanjut seputar canonical SEO, simak beberapa contoh URL kanonik berikut:

1. Penggunaan WWW

Salah satu yang paling umum yaitu WWW. WWW biasanya tersemat pada bagian awal suatu domain. Berikut contohnya seperti apa agar Anda lebih mudah memahami canonical URL:

https://www.example123.id

https://example123.id

Dari contoh di atas, bisa dilihat penggunaan WWW dan yang tidak.

2. Perbedaan Device

Pada saat device yang digunakan berbeda, maka bisa saja terdapat tampilan page-nya bisa saling berbeda. Berikut contoh canonical berdasarkan perbedaan device:

https://example123.id/blog/cara-budidaya-terong

https://amp.example123.id/blog/cara-budidaya-terong

https://m.example123.id/blog/cara-budidaya-terong

Dari beberapa contoh di atas, bisa dilihat perbedaan URL berdasarkan variasi perangkat, yaitu melalui website pada umumnya, AMP version, maupun perangkat mobile.

3. Penerapan SSL atau HTTPS

Selanjutnya yaitu penggunaan SSL, maksudnya yaitu misal http://contoh1234.id, dan https://contoh1234.id. SSL itu sendiri merupakan salah satu teknologi yang dapat memastikan koneksi sudah cukup aman antara peramban yang digunakan dan situs yang diakses. Inilah protokol keamanan dengan implementasi enkripsi untuk mengamankan komunikasi digital antara situs dan peramban. Ciri dari SSL/ TLS itu sendiri yaitu adalah penggunaan HTTPS dan terdapat icon gembok.

4. Variasi Produk

Untuk kasus ragam variasi produk yaitu memakai warna-warna tertentu pada detail URL-nya, terutama situs dengan produk dengan bervariasi warna. Agar lebih jelas, contohnya seperti ini:

https://www.example333.com/kemeja-dinas.php?warna=hitam

https://www.example333.com/kemeja-dinas/hitam

5. Variasi Konten

Dalam kasus bervariasinya konten, bisa fokus pada keyword tertentu. Misal untuk kata kunci “Manfaat Madu”, berikut contohnya:

https://example444.id/blog/manfaat-madu-ampuh-mengatasi-gerd

https://example444.id/blog/manfaat-madu-meningkatkan-kekebalan-tubuh

Kurang lebih seperti itulah contoh-contoh penerapan URL canonical dan peran canonical ini sangat penting karena alasan-alasan tertentu. Bukan hanya bisa menentukan mana URL untuk diakses pengguna internet pada SERP saja, tapi juga untuk konsolidasi sinyal tautan pada page serupa.

Melalui canonical SEO, maka pelacakan metrik topik tertentu bisa lebih sederhana, dan bisa mencegah crawling yang kita tidak harapkan yaitu crawl terhadap page duplikat. Lalu kapan canonical ini harus digunakan? Sebenarnya tidak seluruh page itu harus dipakai tag ini, ada beberapa kondisi tertentu di mana Anda perlu mengimplementasikan canonical SEO.

Salah satunya sudah pasti jika ada konten-konten yang berpotensi duplikasi termasuk jika ada page-page tertentu di situs yang esensi kontennya cenderung mirip. Jika kasusnya seperti itu, maka canonical sangat disarankan untuk Anda gunakan. Lalu bagaimana sistem Google itu sendiri menentukan URL canonical?

Search engine seperti Google berusaha menentukan terlebih dahulu konten utama pada tiap page di suatu website sebelum menentukan kanonik-nya. Kalau terdapat page-page serupa di satu web tersebut, maka Google berusaha menentukan page paling informatif, berguna, dan lengkap.

Kalau sudah didapat page yang seperti itu, maka kemudian search engine akan menandai page tersebut sebagai canonical. Search engine akan menentukan canonical URL melalui pertimbangan cukup banyak hal baik itu kualitas kontennya, penggunaan HTTPS, termasuk penggunaan label rel canonical itu sendiri.

Anda mungkin sudah berusaha menentukan sendiri mana yang menjadi canonical SEO page, tapi sistem mesin pencari bisa saja memilih page berbeda karena alasan tertentu. Salah satunya yaitu karena pertimbangan performa page.

Cara Membuat Canonical URL dengan Yoast SEO

Untuk membuat URL kanonik, Anda bisa memanfaatkan Yoast SEO. Kalau sudah ada page tertentu yang ingin disematkan canonical, maka Anda bisa memakai plugin ini terutama untuk Anda yang memakai WordPress dalam pengembangan website.

Inilah plugin fungsional untuk memandu penggunanya dalam pembuatan konten berdasarkan landasan SEO, sehingga tidak lepas dari pertimbangan canonical juga. Untuk lebih jelasnya, simak tahap-tahap berikut untuk penggunaan Yoast SEO tersebut:

  • Akses terlebih dahulu dashboard page
  • Tentukan postingan atau page mana yang akan Anda sematkan canonical
  • Scroll bawah lalu klik Advanced atau Lanjutan
  • Input URL target di bagian Canonical URL atau URL Kanonik.

Cukup mudah bukan caranya, dengan adanya plugin ini, maka Anda sudah tidak perlu lagi modifikasi secara manual. Pemilik situs perlu menentukan kanonik ini pada page paling utama untuk mendapat ranking SERP yang menjanjikan.

Kesimpulan

Pada saat Anda mengembangkan website, ada salah satu hal yang perlu difokuskan yaitu menghindari post konten yang berpotensi duplikat. Meski kita sudah berusaha seperti itu, tetapi tetap saja ada kondisi tertentu di mana hal ini susah untuk dihindari. Kalau memang sudah terjadi, maka Anda harus berusaha mengontrol page mana yang ingin unggul pada peringkat SERP.

Dengan kata lain, inilah page yang ingin Anda utamakan untuk mendapatkan performa SEO memadai. Sangat disayangkan jika kanonisasi ini tidak Anda manfaatkan, inilah tools fungsional dan sangat penting perannya untuk memastikan kekuatan SEO. Pada saat website melakukan pendekatan canonical SEO, maka peringkat page tersebut bisa dioptimalkan.

Hal tersebut juga sekaligus bisa mencegah adanya penalti dari kebijakan search engine karena indikasi duplikasi. Meski manfaatnya sangat menjanjikan, implementasi canonical tetap harus dengan penuh pertimbangan atau tidak asal. Tag kanonik harus ditempatkan di page yang benar-benar diutamakan.

Penggunaan canonical ini sangat penting untuk menunjang performa SEO suatu website. Selain memperhatikan website dari segi kanonik ini, Anda juga perlu melakukan pendekatan SEO lainnya agar bisa mendapatkan hasil maksimal. Bisa dari memastikan kembali konten yang disediakan punya kualitas memadai, penempatan dan pemilihan keyword juga harus dengan tepat.

Untuk Anda yang ingin belajar SEO lebih lanjut termasuk seputar canonical SEO atau ingin bantuan komprehensif seputar performa SEO website, Anda bisa andalkan layanan berkualitas tinggi dari Omnirank. Anda bisa memulainya dengan daftar gratis lalu Anda bisa pilih service Omnirank yang sedang Anda butuhkan.

Omnirank Team

Article by Omnirank Team

Omnirank Team adalah SEO enthusiast yang memastikan seluruh artikel yang di publish bermanfaat untuk Anda.